Krsumsel.com – Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Agus Subiyanto menyebut visinya sebagai calon panglima ingin menjadikan TNI yang Profesional, Responsif, Integratif, Modern dan Adaptif (PRIMA). Visi serupa juga diterapkan Agus Subiyanto untuk TNI Angkatan Darat.
“Saya memiliki visi TNI yang PRIMA, yaitu TNI yang profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif, dalam rangka membangun institusi TNI yang memiliki daya tahan dan daya gempur guna menghadapi serta mengatasi segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan yang akan membahayakan integritas bangsa dan negara,”kata Agus saat menyampaikan visi dan misinya sebagai calon panglima TNI di hadapan Komisi I DPR RI di Jakarta, Senin (13/11).
Dia melanjutkan, TNI yang profesional diwujudkan dengan memastikan para prajurit terlatih dengan baik (well-trained), serta para prajurit dilengkapi dengan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang modern (well-equipped).
“Pemenuhan Alutsista yang modern, perlengkapan peperangan, dan satuan dengan mempertimbangkan tipologi penugasan merupakan fokus pembinaan profesionalisme TNI,”kata Agus Subiyanto.
Kemudian, Agus menyebutkan aspek-aspek lain menyangkut upaya peningkatan profesionalisme TNI serta terkait tata kelola organisasi yang baik (well-organized), dan kesejahteraan prajurit (well-paid).
“Berbagai tunjangan prajurit di daerah operasi masih perlu mendapatkan perhatian, termasuk fasilitas perumahan, pendidikan, dan kesehatan yang layak juga diperlukan bagi prajurit dan keluarganya; karena hal ini sangat berpengaruh pada moral dan semangat prajurit saat melaksanakan tugas,”jelas Agus.
Kemudian, terkait visi TNI yang responsif, Agus menyinggung beberapa isu, seperti potensi konflik di Laut China Selatan, Papua, Pemilu 2024, dan bencana alam. Terkait Papua, Agus mencanangkan pendekatan smart power, yaitu kombinasi antara hard power, soft power, dan diplomasi.
Baca juga: 22 RS Berhenti Beroperasi Akibat Agresi Israel di Gaza
“Hard power melalui siaga tempur untuk menghadapi kombatan dalam rangka penegakan hukum. Soft power dengan mendukung pelaksanaan percepatan pembangunan kesejahteraan di Papua. Pendekatan soft power tersebut sepatutnya dilakukan secara bersama-sama, bersinergi antara TNI dengan semua kementerian, lembaga, dan pemangku kepentingan terkait,”kata Agus.
Visi dan misi Agus Subiyanto sebagai calon panglima TNI itu merupakan rangkaian uji kepatutan dan kelayakan di Komisi I DPR RI. Usai uji kepatutan dan kelayakan tersebut, Komisi I mendalami visi dan misi yang disampaikan Agus.