Polisi Evakuasi Jasad Tukang Batu Diduga Tewas Akibat Peledak Buatan

oleh

Sukabumi, KRSUMSEL.COM – Seorang pria yang bekerja sebagai tukang batu berinisial UK (62) di Sukabumi meninggal dunia akibat terkena ledakan saat bekerja.

Peristiwa tersebut terjadi di Kampung Warungpeuteuy Desa Nyalindung Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi pada Kamis (2/11) sekitar pukul 07.30 WIB.

Saat itu korban yang merupakan seorang buruh harian lepas tengah membelah batu menggunakan bahan peledak buatan yang diduga campuran serbuk potasium.

Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede Melalui Kasi Humasnya Iptu Aah Saepul Rohman mengatakan, menurut saksi di lapangan, korban sedang membelah batu dengan menggunakan sebuah palu, tiba-tiba terjadi ledakan yang mirip dengan suara ban pecah.

Berdasarkan keterangan saksi yang tak lain rekan kerja korban, suara tersebut terdengar sekitar 5 meter dari lokasi mereka.

Mereka segera mendekati korban dan menemukan UK dalam posisi terlentang dengan pergelangan tangan kirinya rusak dan dahi yang mengalami luka sobek.

“Dugaan sementara adalah bahwa UK meninggal saat mencoba memasukkan serbuk potasium ke dalam batu yang sudah dilobangi. Ledakan tiba-tiba terjadi, mengakibatkan korban terpental dan mengalami luka serius pada pergelangan tangan kirinya dan luka di dahi akibat serpihan batu,” ujar Aah Saepul.

Lanjutnya, kemudian Rekannya yang bernama Sulaeman segera memberitahukan keluarga korban, terutama kepada istri korban, Sdri. N dan warga sekitar. Mereka juga melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian, yaitu Polsek Nyalindung.

Dalam penyelidikan, petugas yang datang ke Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) adalah Kapolsek Nyalindung, AKP Joko Susanto Supono, S.Kom., bersama dengan timnya, termasuk PS Kanit Reskrim Aipda Anhis Tresna, PS Kanit Intelkam Aipda Mulyadi, KaSPKT Aipda Abdul Rohman, Bhabinkamtibmas Aipda Suhendar Romdoni Bhabinkamtibmas Aipda Sudiro, dan nakes dari Puskesmas Nyalindung, Yusep Deni, Amd.Kep.

Langkah-langkah yang dilakukan oleh pihak kepolisian antara lain adalah melakukan pemeriksaan di TKP, memasang garis polisi untuk memastikan integritas tempat kejadian, memeriksa luka korban oleh tim medis, memintai keterangan saksi-saksi, mengantar jenazah korban ke rumahnya dan membuat surat pernyataan penolakan otopsi oleh pihak keluarga yang disetujui oleh pihak Desa Cijangkar.

“Hasil pemeriksaan luka luar oleh tim medis Puskesmas Nyalindung mengungkapkan bahwa korban mengalami luka sobek pada bagian dahi akibat benturan benda keras dan pergelangan tangan kirinya mengalami kerusakan serius akibat ledakan,” sambungnya.