Pangeran Hijau Murtad, Memilih untuk Jadi Spionase Israel

oleh

Amerika, KRSUMSEL.COM – Setelah menyatakan diri pindah keyakinan dan memeluk agama Kristen, putra dari salah satu pendiri Hamas, Mosab Hassan Yousef justru kini memilih menjadi antek-antek Israel.

Tak hanya menjadi mata-mata, putra Sheikh Hassan Yousef yang kini menetap di Amerika Serikat ini bahkan secara terang-terangan buka suara soal perang di Gaza Palestina.

Terkait perang di Gaza, Pria yang dulu terkenal dengan julukan “Pangeran Hijau” ini bahkan menyarankan Israel untuk mengeksplorasi penggunaan gas guna mengeluarkan para milisi Hamas dari terowongan di Gaza.

Dilansir dari Fox News Senin (23/10) Yousef, yang masih mencari suaka di AS, mengatakan kepada Brian Kilmeade dari Fox News bahwa Israel harus mengeksplorasi penggunaan gas setelah mengevakuasi warga sipil di Gaza.

“Memang Kedengarannya mengerikan, tapi saya tidak punya pilihan lain. Terowongan ini saling terhubung dan gas bisa menjadi salah satu solusinya,” kata Yousef.

Ia juga mengatakan, hal tersebut harus dilakukan saat yang tepat karena tidak bisa masuk ke Gaza dengan mudah.

“Tidak ada tentara modern yang dipersiapkan untuk perang semacam ini. Dan kita perlu menyingkirkan warga sipil. Selama masih ada warga sipil maka operasi tidak akan selesai,” ucap Yousef.

Dalam pernyataannya, ia lebih memilih meninggalkan Islam dan keluarganya. Bahkan, ia seolah menentang darahnya sendiri.

“Meski Hamas memberi saya keuntungan dan menganggap seperti seorang pangeran kala itu, tapi saya harus jujur pada diri saya sendiri dan tidak menyukai hal itu,” tegasnya.

Karena ketidaksukaan terhadap Hamas, Yousef justru menentang darahnya sendiri.
“Hari ini, 25 tahun kemudian, mereka adalah penguasa Gaza dan kita lihat apa yang mampu mereka lakukan,” kata Yousef.

Yousef bahkan menuding Hamas bukanlah gerakan nasionalisme melainkan gerakan yang bertujuan mendirikan Negara Islam.

Ia juga menuding Iran sebagai pelaku utama di balik layar. Menurutnya, Gaza harus dibebaskan dengan menjatuhkan Hamas karena Israel akan memberikan manfaat bagi rakyat Palestina.

“Hamas bukanlah gerakan nasional tapi gerakan keagamaan yang bertujuan mendirikan negara Islam, Sebenarnya, mereka menentang nasionalisme,” tudingnya.

Menurut pemahaman Yousef, Hamas menggunakan perjuangan Palestina hanya untuk mencapai tujuan jangka panjangnya mentransformasikan Timur Tengah dan dunia menjadi negara Islam.

“Iran adalah pelaku utama di balik layar sebagai sponsor kelompok Hamas,” kata Yousef.

Secara mengejutkan, Israel menyatakan perang hampir dua minggu setelah Hamas meluncurkan serangan Operasi Badai Al-Aqsa.