Angkat Tema Transformasi Pertanian dan Ketahanan Pangan, BI Gelar Diseminasi LPP Sumsel

oleh
BI Gelar Diseminasi

Palembang, KRSumsel.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Sumatera Selatan di Diamante Grand Ballroom, The Excelton Hotel Palembang, Rabu (18/10/23).

Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan gambaran prospek perekonomian Provinsi Sumsel bagi pelaku bisnis dan pemangku kepentingan di Sumsel sebagai referensi dalam menentukan kebijakan maupun keputusan bisnis ke depan.

Hal itu disampaikan Ricky P. Gozali selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel. Kegiatan yang mengangkat tema “Transformasi Pertanian untuk Mendukung Ketahanan Pangan dan Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Selatan yang Berkelanjutan”.

Baca Juga : Peringati HUT ke-22, DPRD Prabumulih Gelar Sidang Paripurna

Dia berharap dengan adanya kegiatan Diseminasi LPP ini dapat memperkuat optimisme seluruh pemangku kebijakan dan masyarakat di Sumsel, terhadap momentum pemulihan ekonomi Provinsi Sumsel.

Guna menyukseskan kegitan tersebut, pihak BI Sumsel menghadirkan narasumber ekonom sekaligus Ketua Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Fajar B. Hirawan, serta akademisi dari Departemen Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Manajemen Universitas Pertanian Bogor, Lukytawati Anggraeni.

Sebagai narasumber, Fajar menyampaikan bahwa terdapat 4 (empat) faktor kunci perkembangan situasi pangan global saat ini, diantaranya pertama pemulihan ekonomi pasca COVID-19 yang mendorong tekanan pada harga komoditas, kedua konflik Rusia-Ukraina yang berdampak pada terhambatnya produksi dan pengiriman lintas batas, ketiga perubahan iklim yang menekan sisi suplai sektor pangan dan pertanian.

“Dan yang terakhir, tekanan harga komoditas yang mendorong beberapa negara memprioritaskan pemenuhan kebutuhan domestik (inward looking policy),” ungkap Fajar.

Dirinya mengatakan, untuk menjaga ketahanan pangan nasional, inovasi percepatan adopsi teknologi menjadi kunci.

“Perlu juga didukung oleh tata kelola kebijakan pangan yang lebih efektif baik di sisi supply dan demand,” tuturnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Lukytawati saat memberikan informasi terkait sinergi kebijakan untuk mendorong transformasi pertanian.

Baca Juga : SMRC: Mahfud Perkuat Citra Ganjar di Bidang Penegakkan Hukum

Dirinya menyebut sebagai salah satu sektor terbesar penyumbang PDRB Sumsel, sektor pertanian Sumsel perlu didorong untuk mekanisasi melalui penggunaan alsintan untuk menjaga tingkat produksi.

“Hal ini dapat di-support dengan akses pembiayaan pertanian yang sesuai dengan kebutuhan,” ucapnya.