Pemerintah daerah juga melakukan launching Toko Kepo (Kebutuhan Pokok) yang menjual harga bahan pokok lebih murah dari pasaran. Selanjutnya dilakukan pula refocusing anggaran untuk penanganan inflasi melalui dana yang bersumber dari anggaran belanja tidak terduga (BTT).
Agus Fatoni mengatakan bahwa pihaknya terus mengintensifkan rapat koordinasi dengan Forkopimda untuk menangani program-program prioritas yang diperintahkan Menteri Dalam Negeri, tidak hanya pengendalian inflasi tetapi juga program lainnya seperti penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), stunting, dan kemiskinan ekstrim.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Ricky P. Gozali. Beliau menyampaikan bahwa perkembangan inflasi Sumsel pada bulan September 2023 tercatat sebesar 2,28% (yoy), sama dengan perkembangan inflasi nasional.
Inflasi ini utamanya didorong oleh inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau; utamanya akibat kenaikan harga pada komoditas beras. Hingga akhir tahun 2023, Ricky meyakini Sumsel akan mencapai target inflasi nasional di 3±1% (yoy).
“Ke depan diperkirakan HBKN Natal dan Tahun Baru akan mempengaruhi perkembangan inflasi, namun hal ini sudah diantisipasi dengan berbagai upaya agar komoditas volatile food tidak naik signifikan. Harapannya Sumsel bisa menjaga inflasinya melalui sinergi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan GSMP,” jelas Ricky.
GPM Serentak Nasional ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia Tahun 2023 yang mengangkat tema “Water is Life, Water is Food, Leave No Behind”.
Kepala Dinas Ketahanan pangan dan Peternakan Provinsi Sumatera Selatan
Kepala Dinas Ketahanan pangan dan Peternakan Provinsi Sumatera Selatan, Ir. Ruzuan Efendi, M.M mengatakan, GPM ini merupakan langkah konkret yang harus tetap kita lakukan sampai harga pangan kembali terkendali.
Beliau menyatakan bahwa pada dasarnya ketersediaan bahan pangan Sumsel hingga akhir tahun masih terpantau cukup.
“Justru ada beberapa komoditas yang surplus bahkan disalurkan ke daerah lain. Meskipun terdampak El Nino, namun beberapa wilayah di Sumsel tidak begitu terganggu karena adanya irigasi teknis yang cukup luas dan beberapa wilayah termasuk ke jenis wilayah lebak tengahan dan dalam yang tidak begitu terpengaruh sehingga bisa tetap tanam,” jelas Ruzuan.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak melakukan panic buying untuk menjaga pasokan terjaga dan harga yang stabil.” pungkasnya (edi)