Krsumsel.com – Sebanyak 3.745 buruh pabrik rokok di Kota Surabaya Jawa Timur menerima bantuan langsung tunai (BLT) dari dana bagi hasil cukai tembakau (DBHCT).
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam keterangannya di Surabaya, Selasa (3/10) menyampaikan BLT tersebut diberikan Pemkot kepada warga miskin dan buruh pabrik rokok yang tidak menerima bantuan dari pemerintah pusat.
“Jadi, kami kembalikan lagi ke masyarakat. Karena kan tidak semua warga miskin bantuan oleh Kementerian Sosial (Kemensos). Sehingga, kami ambilkan dari dari DHBCT,”katanya. Menurut dia, penyaluran BLT tersebut dipusatkan di PT HM Sampoerna Tbk, Jalan Raya Kalirungkut Kav. 9-11 Kota Surabaya mulai Senin (2/10).
Ia menjelaskan pada tahun 2023, Pemkot Surabaya menerima DBHCT sekitar Rp15 miliar dari pemerintah pusat. Selain untuk BLT, DBHCT juga digunakan pemkot untuk membantu masyarakat melalui pemberian sarana atau modal usaha.
“Jadi, ada yang kami gunakan BLT, ada yang kami gunakan untuk modal usaha. Sebenarnya kan bantuan dari Kemensos itu bentuknya bisa BLT, PKH (program keluarga harapan), modal usaha dan alat. Jadi, sama kita juga bentuk bantuannya seperti itu,”ujarnya.
Baca Juga
MotoGP 2023: Jorge Martin Sedang On Fire, Bagnaia Kalem
Menurut dia, pemberian bantuan sarana usaha itu diberikan sebagaimana prinsip dan komitmen pemkot dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, DBHCT ini tidak hanya diberikan pemkot kepada masyarakat melalui BLT, tapi juga sarana usaha.
“Karena kami pemerintah kota berprinsip dari dulu tidak semuanya menerima BLT saja. Tapi, bagaimana mereka bisa berusaha meningkatkan kehidupan warga itu apakah dengan modal usaha atau bantuan seperti mesin jahit dan lain-lain,”ucapnya.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya Anna Fajrihatin menyampaikan selain warga miskin, sasaran penerima bantuan dari DBHCT adalah buruh pabrik rokok. Pada intinya, bantuan DBHCT ini difokuskan pemkot untuk mengentas kemiskinan.
“Jadi, selain untuk buruh pabrik rokok, juga diberikan kepada masyarakat miskin. Bentuk bantuan bisa berupa BLT, bisa berupa peralatan atau modal usaha, sesuai Permenkeu (Peraturan Menteri Keuangan) ada dua jenis,”kata Anna.
Untuk itu, Anna menyebut selain untuk buruh pabrik rokok, BLT DBHCT juga diberikan Pemkot Surabaya kepada warga miskin. Rencananya penyaluran BLT DBHCT kepada warga miskin dilaksanakan Wali Kota Eri Cahyadi pada Kamis, 5 Oktober 2023.
Baca Juga : DKPP Surabaya Sediakan Layanan Klinik Hewan Secara Gratis
“Jadi, BLT juga diberikan kepada keluarga miskin. Selain itu, pak wali kota juga akan memberikan peralatan sarana usaha kepada warga yang masuk pendataan padat karya,”katanya.
Anna menerangkan, sebanyak 15 ribu warga miskin penerima bantuan berupa BLT DBHCT. Dari jumlah tersebut, 3.745 orang diantaranya merupakan warga Surabaya yang bekerja sebagai buruh pabrik rokok di Kota Pahlawan.
“Untuk pabrik rokok tahun 2023, yang menerima 3.745 orang. Sedangkan tahun lalu sekitar 2.000 orang. Jadi naik, baik dari segi jumlah maupun segi nominalnya,”ucapnya.
Anna menambahkan pada tahun 2022, nominal BLT DBHCT yang diberikan pemkot sebesar Rp900 ribu. Nominal BLT tersebut naik menjadi Rp1 juta pada tahun 2023. BLT sebesar Rp1 juta akan diberikan secara bertahap dalam kurun waktu lima bulan mulai Agustus hingga Desember 2023.
“Untuk tahap pertama disalurkan dua bulan, yakni Agustus-September 2023, dengan setiap bulannya Rp200 ribu. Penyaluran tahap pertama dilakukan serentak selama dua hari di sembilan titik pabrik rokok,”katanya.(net)