Krsumsel.com – Pengusaha Aceh CV AYBI melakukan ekspor perdana kerang darah (Tegillarca granosa) sebanyak 470 kilogram (19 koli foam) ke Vietnam bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
“Kami melakukan ekspor perdana kerang darah (Tegillarca granosa) ke Vietnam sebanyak 470 kg,” lkata Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (KIPM) Aceh Dicky Agung Setiawan di Aceh Besar Aceh, Jum’at (29/9).
Adapun eksportirnya CV AYBI itu berasal dari Kota Banda Aceh, dan kerang darah tersebut penerima di Vietnam adalah QMP Global Impor. Dicky menjelaskan, ekspor produk perikanan dari Aceh ke Vietnam merupakan hal yang tidak mudah, karena setiap perusahaan di Indonesia yang ingin melakukan ekspor ke negara tersebut harus mendapatkan nomor registrasi dari sana.
“CV AYBI adalah salah satu perusahaan dari Aceh yang memiliki nomor registrasi dari negara Vietnam,”ujarnya. Dicky menuturkan, jika pengiriman kerang darah perdana ini dapat berjalan sukses, maka ke depannya dipastikan ada pengiriman kerang darah setiap harinya hingga mencapai 1 ton dari Aceh ke Vietnam menggunakan pesawat Air Asia.
Baca Juga
Dibuka Bupati OKI, Turnamen Voli Jermun Cup Jadi Agenda Tahunan
Ia menegaskan, BKIPM Aceh akan terus mendorong kegiatan ekspor produk perikanan dari Tanah Rencong sebagai langkah membantu meningkatkan perekonomian masyarakat nelayan di Aceh.
Dia menambahkan, terealisasinya ekspor kerang darah perdana ke Vietnam tersebut merupakan upaya kolaborasi Balai Karantina Ikan dan Bea Cukai. “Ini terealisasi juga atas dukungan Pemerintah Aceh dari Penjabat Gubernur Aceh sampai instansi terkait, seperti Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh,”demikian kata Dicky.
Balai KIPM Aceh mencatat sebanyak 200 ton hasil perikanan Aceh hingga 21 September 2023 telah diekspor ke negara di Asia hingga Amerika.
Ekspor 200 ton hasil perikanan tersebut terbagi dari 179,5 ton ikan nonhidup (beku) dan 20,8 ton ikan hidup. Jumlah ekspor tahun 2023 itu meningkat jika dibandingkan dengan ekspor 2021 hanya 66 ton, kemudian 2022 sampai akhir Desember 281 ton lebih.(net)