Ini Kemajuan Muba di Usia Ke 67 Menurut Pj Bupati Pada Pidato Paripurna

oleh

Ada banyak inovasi yang dibuat untuk penangan stunting ini. Salah satunya program Bunda As (bimbingan dan pendampingan anak sehat) yang melibatkan pendanaan individu dan perusahaan dengan mengangkat anak asuh sebanyak 120 orang dan nilai anggaran 4,4 juta per anak.

Program ini mendapat apresiasi dan penghargaan dari Gubernur Sumatera Selatan berupa Penghargaan Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting.

“Alhamdulillah kinerja penanganan stunting menunjukkan trend positif sampai tahun 2022. Survey status gizi Indonesia menyatakan Muba mampu menurunkan dari 23 persen tahun 2021 menjadi 17,7% pada 2022,” jelas Apriyadi.

Penurunan juga terjadi pada balita stunting dari semula 894 jiwa (januari 2023) menjadi 460 jiwa (juli 2023).

Selain berhasil menekan angka kemiskinan dan balita stunting, Pemkab Muba juga mengurangi angka pengangguran dengan pelatihan tenaga kerja siap pakai. Melalui Muba Vocational Centre (MVC), Muba merancang rekrutmen tenaga kerja satu pintu untuk seluruh perusahaan yang ada di Muba. Apriyadi mematok target angka pengangguran Muba tahun 2023 dapat ditekan menjadi 3,80% dari semula 4,40% tahun 2022.

Beberapa fokus pembangunan lain yang dilakukan dan telah berhasil mencapai target yakni kualitas sumber daya manusia. Kondisinya bisa dilihat dari pemenuhan penganggaran mandatory spending sektor pendidikan sebesar 20 persen dan 10 persen untuk sektor kesehatan.

Untuk mandatory spending sektor pendidikan, Muba bahkan menganggarkan 26,15 ℅ APBD atau Rp 883,077 miliar tahun 2023.

Sedang untuk sektor kesehatan juga jauh di atas kewajiban yakni 595,878 miliar atau sebesar 21,13% dari APBD.

Baca Juga

Ustadz Syafaruddin : 7 Manfaat Diajarkan Nabi Muhammad

Data BPS terakhir menyebutkan angka indeks pembangunan manusia terus meningkat, sampai tahun 2022 IPM Muba mencapai 68,60 yang ditopang peningkatan angka harapan hidup, rata-rata lama sekolah, angka harapan lama sekolah, dan pengeluaran perkapita.

Peningkatan pendapatan juga disebut Apriyadi sebagai fokus pembangunan. Upayanya yakni mendorong peningkatan harga komiditi karet dan sawit melalui program hilirisasi, penciptaan lapangan kerja, mendorong tumbuh kembang UMKM dan koperasi, program Kelompok Wanita Tani (KWT). Program KWT juga wujud Muba turut andil dalam upaya pengentasan kemiskinan dan mendorong program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) yang digagas Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru.

“Pertumbuhan ekonomi kita menunjukkan tren positif pada tahun 2022, karena kembali meningkat sebesar 4,27% dibanding tahun 2021 sebesar yang masih 3,42%,” papar Apriyadi.