Kulit Salak dapat Mengendalikan diabetes

oleh
oleh

Kandungan kulit salak berupa flavonoid bekerja dengan cara membentuk senyawa kompleks yang mengganggu integritas membran sel bakteri, serta merusak membran sel mikroba tanpa bisa diperbaiki lagi.

6. Berpotensi sebagai pengobatan kanker
Kulit salak pondoh kaya akan senyawa aktif, seperti flavonoid, triterpenoid, saponin, alkaloid, tanin, dan fenol. Berbagai senyawa tersebut dipercaya dapat berperan sebagai antitumor.

Sebuah penelitian dari Universitas Gadjah Mada menemukan bahwa ekstrak kulit salak pondoh berpengaruh pada penurunan migrasi sel kanker lidah H357. Penurunan ini kemungkinan dirangsang oleh beberapa senyawa aktif yang terkandung dalam kulit salak pondoh, seperti flavonoid DDMP dan butyrolactone.

7. Memperlambat penuaan
Salah satu potensi manfaat kulit salak lainnya adalah memperlambat penuaan. Hal ini berkat kandungan senyawa flavonoidnya.

Flavonoid adalah antioksidan yang berperan untuk meregenerasi jaringan yang rusak, serta menjaga elastisitas kulit.

Selain itu, polifenol dalam kulit buah ini membantu melindungi kulit dari photoaging dan berkontribusi pada penurunan pigmentasi yang menyebabkan flek hitam di wajah.

Nah, walau dinilai bermanfaat, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan khasiat kulit salak bagi kesehatan tersebut. Kamu juga tidak boleh sembarangan mengonsumsinya.

Baca Juga: Wakil Menteri Kesehatan Dukung Niat RSUD Sekayu Tingkatkan Layanan

Tips mengonsumsi kulit salak
Untuk memperoleh manfaat kulit salak, tidak bisa dengan mengonsumsinya secara langsung karena dapat melukai mulut dan tenggorokan. Kulit buah ini bisa dikonsumsi dalam bentuk ekstrak untuk dijadikan minuman teh.

Sebagai contoh, kamu mungkin bisa memilih jenis salak pondoh untuk membuat teh herbal ini. Supaya aromanya lebih sedap, tambahkan daun pandan atau jahe sesuai selera. Konsumsilah secukupnya saja, ya!

Selain itu, jika kamu memiliki masalah kesehatan tertentu, konsultasikan dengan dokter sebelum kamu mengonsumsi ekstrak kulit salak.

Ditulis oleh Dina Rahmawati