“Biasanya selama ini saya memakai jastip (jasa titip). Senang sekali kali ini kebutuhan bahan baku bisa difasilitasi melalui kerja sama dengan UMKM Indonesia,” ujarnya.
Pada Pasar Senggol Turkiye, Pertamina membawa 71 produk UMKM unggulan yang sebagian besar berasal dari sektor kuliner antara lain bumbu rempah, rendang, aneka kerupuk, gula merah, abon, aneka keripik, kopi, mie, dan sambal. Selain itu, pelaku produk fashion seperti batik dan kain tenun. Produk tersebut berasal dari kota-kota di Indonesia antara lain Bogor, Tangerang, Balikpapan, Palangkaraya, Kepulauan Meranti, Semarang, Situbondo, Payakumbuh dan Jakarta.
“Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam menghasilkan produk-produk berkualitas dan berdaya saing tinggi. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan agar para pelaku UMKM semakin percaya diri dan tidak perlu ragu untuk memasuki pasar internasional,” tambah Fadjar.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.**