Berikut Kisah Istri Rasulullah
Salah satu di antara para istri Rasul ini tersebutlah nama Zainab binti Jahsy, seorang wanita dari kalangan bangsawan Quraisy yang masih sepupu dari Rasul dan saudara perempuan dari Abdullah bin Jahsy, salah seorang sahabat Nabi yang pertama-tama memeluk Islam dan syuhada di Perang Uhud.
Terkait pernikahannya dengan Rasulullah SAW, Zainab binti Jahsy pernah mengatakan di depan istri-istri Nabi yang lain, “Kalian dinikahkan oleh bapak-bapak kalian. Sedangkan aku langsung dinikahkan oleh Allah dari atas langit ketujuh” (HR. Bukhari).
- Remajakan Ribuan Hektare Sawit Rakyat, Bupati OKI Terima Anugerah Perkebunan dari Kementan
- Rokok elektrik: Gaya atau Bahaya
Apa Manfaat Madu Bagi Kesehatan
Karena inilah, para istri Rasul selalu mengukur panjang tangan mereka berharap menjadi yang tercepat dalam menyusul Rasul. Kegiatan mengukur panjangnya tangan ini selalu mereka lakukan hingga akhirnya Zainab binti Jahsy wafat.
Padahal saat mereka mengukur tangan masing-masing, bukanlah tangan Zainab yang terpanjang, melainkan tangan dari Saudah, salah seorang istri Rasul yang lain.
Zainab binti Jahsy adalah seorang wanita Quraisy yang terampil. Beliau memiliki keahlian menyamak, menjahit atau menenun pakaian, dan membuat pernak-pernik. Hasil keterampilannya ini kemudian beliau jual dan uangnya disedekahkan di jalan Allah. Kegiatan ini juga beliau lakukan tanpa melalaikan tugasnya sebagai istri Rasulullah SAW.
Selain itu, beliau juga senantiasa menyedekahkan apa saja yang bisa beliau sedekahkan kepada orang-orang yang membutuhkan. Karena inilah beliau juga menjadi tempat bernaung bagi orang-orang miskin.
Hingga meninggal, Zainab binti Jahsy tidak meninggalkan dirham ataupun dinar. Namun saat menjelang wafatnya, beliau berpesan bahwa beliau telah menyiapkan kain kafan untuk dirinya sendiri. Sedangkan bila Khalifah Umar telah menyiapkan kain kafan untuknya, maka hendaknya disedekahkan saja untuk orang lain.
Sebagai salah seorang istri Nabi, Zainab memang memiliki keistimewaan tersendiri. Selain terkenal akan kedermawanannya, Zainab binti Jahsy juga terkenal akan sifat zuhudnya terhadap dunia. Beliau tidak mudah terperdaya oleh gemerlapnya harta meski sebanyak apapun jumlahnya.
Mengenai hal ini, sayyidah Aisyah juga pernah mengatakan, “Zainab adalah wanita yang menyamaiku dibanding istri-istri Nabi yang lain. Aku tak pernah melihat seorang wanita pun yang lebih baik agamanya, lebih bertakwa, lebih jujur ucapannya, lebih menyambung silaturahim, lebih besar sedekahnya, lebih semangat mengkhidmatkan diri dalam beramal dan mendekatkan diri kepada Allah dibanding dirinya. Hanya saja (kekurangannya), ia agak keras dan cepat marah. Namun ia cepat kembali.” (HR. Muslim).
Zainab binti Jahsy wafat dalam usia 53 tahun pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab RA (tahun 20 Hijriyah). Makamnya berada di pemakaman Baqi, Madinah.
Demikianlah sekelumit kisah tentang Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy Radhiyallahu ‘Anha, seorang wanita yang paling panjang tangannya diantara istri-istri Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam. Wallahu A’lam. (diolah dari berbagai sumber)