Pemilihan Bujang Gadis Ogan Ilir Diduga Sarat Titipan

oleh

KRSUMSEL.COM – Diduga tidak fair mungkin istilah inilah yang pantas disematkan pada panitia pemilihan Bujang Gadis Kabupaten Ogan Ilir atau sering dikenal BGOI tahun 2023.

Pasalnya, pemilihan BGOI ini sarat akan Nepotisme atau lebih memilih saudara atau teman akrab berdasarkan hubungannya bukan berdasarkan kemampuannya.

Ini baru awal untuk pemilihan BGOI ini, baru diambil 16 pasang dari ratusan peserta yang ikut tes tertulis dan wawancara, yang Grand finalnya akan digelar tanggal 28 Agustus 2023, sebagai puncak kegiatan ini.

Menurut informasi dari yang dihimpun 16 pasang yang lulus tersebut lebih dari 50 persen titipan, baik titipan orang Dinas, panitia, dan orang yang berkepentingan lainnya, terkhusus panitia dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Pemuda Olahraga.

“Kejadian ini bukan terjadi tahun ini saja, melainkan sudah tiap tahunnya seperti ini. Maka dari itu BGOI ini tidak bisa bicara banyak ditingkat Nasional,” ungkap keluarga peserta M, warga Indralaya.

Dengan proses yang diduga tidak fair ini lanjutnya, alamat hasil yang didapat juga tidak akan baik.

“Ibarat diawal-awal sudah ada kebohongan, kedepannya akan tidak baik hasilnya,” keluhnya.

Ditambahkannya, diawali rencananya akan diambil 10 pasang jadi mendadak berubah menjadi 16 pasang.

Sumber lain juga melalui pesan singkat WhatsApp meminta agar mengusut tuntas nepotisme kegiatan pemilihan BGOI.

“Usutlah pak, panitia bujang gadis OI tidak sportif, titipan uong dalam gale. Giliran yang memang berpotensi tidak masuk BG OI” tulisnya.

Untuk itu, pihaknya meminta Bupati Kabupaten Ogan Ilir untuk turun tangan mengevaluasi panitia rekrutmen BGOI 2023 ini.

“Ya, jangan sampai membuat nama baik Ogan Ilir tercoreng. Coba belajar dari daerah lain yang berprestasi Bujang Gadisnya, jangan mau wah tapi dengan cara-cara kotor,” imbuhnya.

Hal ini pastinya sangat Ironis, di mana Bupati Panca Wijaya Akbar sudah jauh-jauh hari mengingatkan agar pemilihan BGOI ini dicari yang benar-benar memiliki kualitas dan kuantitas untuk mengangkat nama baik Kabupaten Ogan Ilir dikanca yang lebih tinggi lagi.

Sementara Pihak Dinas Pariwisata dan Pemuda Olahraga, melalui bidang kegiatan BGOI ini, Hendra Wijaya didampingi salah satu stafnya Bely Oktora, membantah keras dalam pemilihan 16 pasang BGOI ini ada main mata.

“Sesuai dengan tes pertama, untuk soal kita minta orang yang buka, bukan kita. Untuk soal, yang bikin dari jebolan bujang gadis, sedangkan jurinya dari kebudayaan. Yang pasti tidak ada titipan-titipan pak,” jelasnya.(rul)