Sektor Perbankan Indonesia yang Tidak Kompetitif

oleh
oleh

Berdasarkan hasil perhitungan, dapat disimpulkan bahwa saat ini sektor perbankan Indonesia belum bisa
mengelola dana dari masyarakat secara efisien, terbukti dengan nilai spread tinggi di 5,3%. Ini bertolak
belakang dengan Malaysia yang bisa menekan nilainya di kisaran 1,4% sampai 2,1%, yang artinya mereka
sudah berhasil menjaga disparitas di tingkat minimum dan mencapai efisiensi selama 10 tahun terakhir.

Oleh karena itu, fungsi financial intermediary bank di Indonesia perlu ditingkatkan agar paling tidak bisa
setara dengan negara tetangganya di ASEAN. Diharapkan pemerintah dapat memformulasi kebijakan yang
mendukung kenaikan daya saing, seperti meningkatkan keterbukaan informasi dalam konteks data
perkreditan dan layanan keuangan. Sementara untuk pelaku usaha perbankan, perlu menambah fokus pada
pendapatan non-bunga, seperti investment banking, wealth management dan premium banking.

Seluruh elemen di lingkungan sektor perbankan perlu bersinergi dan berperan aktif, karena apabila
fenomena ini terus dibiarkan, rakyat Indonesia akan sulit meraih kemakmuran finansial.

Lampiran
Sumber:
https://data.worldbank.org/indicator/FR.INR.LNDP?end=2022&locations=ID-MY-SG-TH&start=2012