Kutbah Jumat – Pesantren Sebagai Pilihan Alternatif

oleh
Pesantren Sebagai Pilihan Alternatif

Krsumsel.com

Khutbah I

الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ  أَمَرَنَا بِتَرْك الْمَنَاهِيْ وَفِعْلِ الطَّاعَاتِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى الرَّشَادِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَاِبهِ الهَادِيْنَ لِلصَّوَابِ وَعَلَى التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ اْلمَآبِ.

اَمَّا بَعْدُ، فَيَااَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّوَأَنـْتُمْ مُسْلِمُوْنَ فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ

كَمَا أَرْسَلْنَا فِيكُمْ رَسُولًا مِنْكُمْ يَتْلُو عَلَيْكُمْ آيَاتِنَا وَيُزَكِّيكُمْ وَيُعَلِّمُكُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُمْ مَا لَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُونَ

Hadirin, Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Alhamdulillah syukur,  dengan segala nikmat, taufik dan hidayah Allah swt, kita masihdipertemukan kembali dengan Jum’at yang penuh berkah ini, untuk itu, pada moment yang mulia ini, tentunya menjadi suatu keharusan pribadi dan umumnya kita semua untuk selalu meningkatkan kualitasiman dan taqwa kita, dengan berupaya semaksimal mungkin melaksanakan perintah–perintah-NYA danmenjauhi larangan Allah SWT dengan penuh ketundukan yang amat tinggi dihadapan Allah SWT.

Hadirin, Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

“Kualitas hidup seseorang, pada akhirnya dibentuk oleh kualitas pilihannya sendiri”, demikian pepatah yang sering kita dengar, yang tentunya hal ini relevan dengan kondisi sosial beberapa bulan ini, salah satunya dalam memilih pendidikan/ sekolah yang tepat untuk keluarganya, baik pendidikan anak-anak sampai pada pilihan pendidikan tinggi, karena pendidikan adalah investasi jangka panjang bagi masa depan anak, dan tidak sedikit atas pilihan yang salah, maka anak tidak sesuai dengan harapan orang tua. Sehingga terdapat dua pertanyaan,

Pertama, Mengapa harus melanjutkan pendidikan?

Dalam hal pentingnya ilmu, Imam Abu Ishak As-Syirazi dalam Al-Luma’ fî Ushûlil Fiqih berpendapat bahwa “Ilmu adalah mengetahui sesuatu sesuai dengan apa adanya (kenyataan). Dalam konteks keutamannyapun, Imam Syafi’I juga menegaskan bahwa :

ﻣَﻦْ ﺃَﺭَﺍﺩَ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻓَﻌَﻠَﻴْﻪِ ﺑِﺎﻟْﻌِﻠْﻢِ، ﻭَﻣَﻦْ ﺃَﺭَﺍﺩَ ﺍﻷَﺧِﺮَﺓَ ﻓَﻌَﻠَﻴْﻪِ ﺑِﺎﻟْﻌِﻠْﻢِ، ﻭَﻣَﻦْ ﺃَﺭَﺍﺩَﻫُﻤَﺎ ﻓَﻌَﻠَﻴْﻪِ ﺑِﺎﻟْﻌِﻠْﻢ

Artinya : Barang siapa menghendaki kemuliaan di dunia maka haruslah menggunakan ilmu,

barang siapamenghendaki kemuliaan di akhirat maka haruslah menggunakan ilmu,

dan barang siapa menghendakikemuliaan keduanya maka haruslah menggunakan ilmu.