“Berapa banyak orang akan dirugikan, masyarakat Indonesia juga mayoritas pecinta sepak bola. Yang saya kaget Gubernur Koster bisa menolak ini saya kurang tahu. Tidak masuk akal, padahal sebelumnya mendukung, mengeluarkan anggaran. Presiden harus turun tangan mencegah resiliensi politik yang berkembang ini, kembali lagi presiden memerintahkan pasti akan jalan,” bebernya.
Ia merasakan sendiri dampak ketika Indonesia mendapatkan sanksi dari FIFA pada 2015 lalu.
“Saya pernah merasakan di-banned, dan semua merindukan sepak bola. Pemain-pemain yang mencari nafkah dari sepak bola mulai dari Liga 1 hingga Liga 3 sebagai kompetisi yang ada dibawah naungan PSSI yang akan menganggur. Saya hanya berharap semua bisa baik-baik saja, jangan sampai pindah ke negara lain, pelaksanaan tinggal dua bulan lagi,” tutupnya.(*)