Krsumsel.com – sekali lagi menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan dengan menghadiri peluncuran kapal sampah di Bali. Peluncuran dilakukan di Teluk Benoa pada Senin (20/3) kemarin dan berlangsung dengan lancar.
Sebagai informasi, kapal sampah yang diluncurkan pertama di Indonesia itu diberi nama Mobula 8. Merupakan teknologi terbaru produksi Prancis yang merupakan karya Yvan Bourgnon. Memiliki fungsi sebagai kapal pengepul sampah plastik yang mengapung di permukaan laut.
“Tahun 2021 lalu saya sempat menyelam di Raja Ampat yang katanya paradise, tapi sampah plastik berserakan di lautan. Menyedihkan, sih”, kenang Marsha, yang saat ini bekerja sebagai Marketing Manager di sebuah perusahaan alat selam, saat ditemui wartawan di tengah-tengah acara peresmian.
Bikin Merinding, Ada Hantu Di Rumah Baru Bunda Corla?
“Adanya Kapal ini di Indonesia seakan menjawab mimpi saya. Saya pernah berkhayal seandainya ada kapal yang bisa menyapu sampah-sampah plastik dari lautan. Lalu plastiknya bisa diproses lagi menjadi barang yang lebih berguna”, lanjut Marsha.
Akan Ada 3
Acara tersebut juga dihadiri oleh Pelaksana Tugas (Plt) Asdep Keamanan dan Ketahanan Maritim Kemenko Marves Helyus Komar. Menurut keterangannya, di Indonesia sendiri akan diluncurkan 3 kapal sampah.
“Rencananya nanti ada 3, pertama Bali, yang kedua Labuan Bajo, dan yang berikutnya Raja Ampat. Tapi nanti bisa berkembang, sekarang ini kondisinya seperti itu. Seacleaners sebagai NGO Non Profit asal Perancis menunjuk perwakilan di Bali untuk pengoperasiannya, dan akan bekerjasama dengan rotary untuk pengelolaan sampah,” ungkapnya.
Marsha sendiri senang terlibat dalam project ini karena memang dirinya memiliki rasa cinta pada lingkungan yang sangat tinggi. Harapannya agar hadir kapal-kapal yang lebih besar pada tahun-tahun ke depannya agar laut Indonesia terbebas dari sampah plastik.
“Memang penanganan sampah plastik ini bukan perkara yang mudah. Karena sejatinya hal ini sangatlah memerlukan perhatian yang sangat serius, baik yang akan berpengaruh pada bidang wisata di Bali pada khususnya, hingga keberlangsungan ekosistem laut di negara tercinta kita ini, Indonesia,” tutup Marsha.(*)