Krsumsel.com – Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi menilai bantuan sosial menjelang Ramadhan 1444 Hijriah yang dikucurkan oleh pemerintah pusat akan membantu upaya mengendalikan laju inflasi di daerah.
“Inflasi ini berkaitan dengan ketersediaan dan distribusi. Bantuan sosial Ramadhan yang akan disalurkan pemerintah akan membantu pengendalian angka inflasi di daerah,”kata Mahyeldi di Padang, Rabu (15/3).
Ia mengatakan, bahan pangan seperti beras ikut menjadi penyumbang inflasi karena itu salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menjaga ketersediaan dan distribusi sehingga harga terkendali. Dengan adanya bansos Ramadhan, ketersediaan beras di Sumbar akan lebih terjaga sehingga inflasi bisa ditekan.
Selain beras, komoditas yang perlu menjadi perhatian menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1444 Hijriah adalah cabai, bawang dan daging. “Harus dilakukan pemetaan terhadap ketersediaan dan produksi bahan pokok itu sehingga bisa mencukupi kebutuhan di daerah,”ujarnya.
Ia menekankan pentingnya koordinasi untuk menjaga stabilitas harga pangan, termasuk dengan provinsi tetangga karena pengalaman sebelumnya untuk beberapa komoditas seperti daging memang harus didukung suplai dari daerah lain.
“Untuk Ramadhan dan Lebaran kebutuhan akan daging di Sumbar relatif meningkat cukup signifikan karena itu butuh dukungan suplai dari daerah lain,”ujarnya.
Salah satu upaya yang telah dilakukan dalam upaya pengendalian harga tersebut adalah Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang digelar oleh Pemprov Sumbar bersama pihak terkait seperti BI dan Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sumbar.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan ada sebanyak 21,6 juta keluarga penerima manfaat (KPM) yang akan mendapatkan bantuan sosial pangan tersebut. Masing-masing keluarga akan mendapatkan 10 kilogram beras yang akan diberikan selama tiga bulan dimulai Maret 2023.(net)