Jadi Saksi Mata Pembunuhan Dalam Serial ‘KATARSIS’, Pevita Pearce: Berdarah-Darah

oleh
Pevita Pearce

Krsumsel.com Ia tertarik untuk terlibat begitu mengetahui bahwa genre yang ditawarkan adalah kesukaannya yakni thriller psikologis.

KATARSIS sendiri merupakan adaptasi dari novel berjudul sama karya Anastasia Aemilia. Novel tersebut sudah terbit di pasaran sejak tahun 2013 silam.

“Aku personally suka genre psychological thriller dan aku ngerasa di Indonesia belum terlalu banyak tawaran seperti itu. Ketika ditawari sama produser project ini, lalu baca novelnya, aku udah kebayang bakal seru banget,” kata Pevita ditemui di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Senin (13/2/2023).

1. Berdarah-Darah Tapi Cute

KATARSIS versi buku dengan serial ternyata mengalami perubahan. Saat membaca skenarionya, Pevita Pearce semakin excited karena serialnya tidak seserius apa yang tersaji di novel.
“Serialnya menjadi bergenre thriller dark comedy dan aku belum pernah lihat, jarang ada yang seperti ini di Indonesia. Serial ini sangat unik, berdarah-darah tapi cute. Ada sesuatu di karakternya, dialognya, pemainnya, juga visualisasinya yang jadi pengalaman baru buat aku,” imbuh Pevita.

2. Saksi Mata Pembunuhan

Dalam serial KATARSIS, Pevita Pearce diplot sebagai Tara Johandi, seorang wanita muda yang menjadi saksi mata dari pembunuhan orangtua angkatnya. Saat menjalani terapi akibat trauma, sang psikiater melihat ada yang tak beres pada Tara.

Tayang mulai 16 Februari 2023, KATARSIS turut dibintangi aktor aktris kenamaan. Sebut saja Slamet Raharjo, Teuku Rifnu Wikana, Prisia Nasution, Sigi Wimala sampai aktor Malaysia yakni Bront Palarae.(*)

 

 

 

SUMBER