Krsumsel.com – Kepala UPTD Pasar Kayuagung Luwis Bundan mengemukakan, 96 kios Pasar Rakyat Kayuagung Kabupaten OKI yang telah selesai direvitalisasi kemungkinan baru akan beroperasi pada bulan Maret 2023 mendatang.
“Saat ini belum beroperasional karena belum diserahkan hibah, kemungkinan bulan Maret nanti,” ungkapnya ketika dikonfirmasi saat ditemui di kantornya, Senin (13/2/2023).
Untuk lebih jelasnya, dirinya meminta awak media silahkan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten OKI.
Dikonfirmasi terpisah terkait kapan peresmian pasar rakyat tersebut, Staf Fungsional Analis Perdagangan Disdag OKI, Ahmad Nawawi M.Pd mengatakan, dirinya tidak punya hak bicara soal itu.
“Untuk konfirmasi tentang pasar rakyat, hubungi Pak Kabid yaitu Pak Iqbal. Dia pimpinan saya, kalau saya tidak punya hak bicara,” ujarnya via pesan WhatsApp (WA).
Sementara dikonfirmasi hal yang sama, Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disdag OKI, Iqbal Gria SP menerangkan, masih dalam proses hibah.
“Wa’alaikum Salam. Itu masih proses hibah, coba temui Pak Ahmad Nawawi,” tutur dia.
Ketika dikonfirmasi kembali atas arahan itu melalui via pesan WA, belum ada balasan dari Ahmad Nawawi.
Diberitakan sebelumnya, Disdag OKI merevitalisasi 96 kios Pasar Rakyat Kayuagung yang berada di Keluruhan Cintaraja.
Kepala Disdag OKI Alamsyah melalui Staf Fungsional Analis Perdagangan Ahmad Nawawi menjelaskan, kegiatan revitalisasi itu dilakukan untuk menghidupkan kembali pasar karena sepi pembeli.
“Jadi kami dari Disdag OKI ini mempelajari penyebab sepinya pembeli itu, dan ternyata karena akses jalan yang sempit. Sempitnya jalan menyulitkan masyarakat untuk masuk kesana,” terangnya beberapa waktu yang lalu.
Menurut dia, selain faktor sepi, kondisi bangunan juga dinilai sudah mulai rapuh. Oleh karena itu, mereka berinisiatif mengajukan proposal program revitalisasi ke Kementerian Perdagangan sejak tahun 2021 lalu.
“Alhamdulillah, pada tahun 2022 ini proposal yang kita ajukan terealisasi berbarengan dengan empat kabupaten lain di Provinsi Sumsel, diantaranya Musi Banyuasin (Muba), Banyuasin, Prabumulih, dan Lahat,” imbuhnya.
Masih katanya, melalui dana tugas pembantuan (TP) yang bersumber dari APBN dari Kementerian Perdagangan senilai Rp 2,7 miliar itu, proses revitalisasi yang dimulai sejak bulan Agustus direncanakan rampung hingga Desember 2022 nanti.
“Untuk akses jalan yang sempit itu diperkirakan sekitar 80 Cm. Dimana nanti akan kita perlebar menjadi sekitar 3 meter, sehingga masyarakat bisa dengan mudah untuk berlalu lalang disana,” tutupnya. (BI)