Krsumsel.com – dinyatakan lulus dalam Sidang Ujian Terbuka (Public Exam) Promosi Doktor Ilmu Politik, Universitas Nasional (UNAS), Jakarta.
Arzeti Bilbina sukses mempertahankan disertasinya yang berjudul “Politik Kebijakan Anggaran dan Konflik Kepentingan Dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia” hingga dinyatakan lulus dengan pendidikan S3 bergelar Doktor.
Di hadapan enam promotor yang seluruhnya Profesor, Arzeti Bilbina mempresentasikan disertasinya dengan sangat baik dan juga sangat menguasai materi yang disajikan. Ia mampu menjawab seluruh pertanyaan tim penguji yang begitu kritis terhadap disertasi yang diangkatnya.
“Alhamdulillah disertasi yang saya ambil saat ini bicara mengenai politik kebijakan dalam penanganan Pandemi Covid-19. Dan disertasi saya diterima dengan sangat baik oleh para penguji dan dinyatakan lulus sebagai Doktor (Dr),” kata Arzeti Bilbina, di Universitas Nasional kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (30/1/2023).
1. Tidak Mudah
Menurut Arzeti, proses menempuh gelar Doktor, tidak mudah. Ia menemui banyak hambatan. Apalagi tim penguji disertasinya, seluruhnya bergelar profesor yang dianggapnya tidak mudah untuk meluluskan disertasi siswanya.
“Mereka itu tidak mudah untuk meluluskan disertasi, jadi prosesnya panjang dan justru membuat kita sebagai mahasiswanya jadi memiliki motivasi semangat dan akhirnya tahu tujuan disertasi itu seperti apa. Sehingga kemudian pemahaman-pemahaman, melahirkan teori dan juga temuan-temuan yang diberikan kepada kampus seperti apa. Bersyukur, saya menyelesaikan di Universitas Nasional dalam waktu yang agak panjang juga ya kuliah saya dari 2019,” sambung Arzeti.
2. Dukungan Suami & Keluarga
Arzeti juga mengakui, dukungan sang suami Aditya Setyawan (Didit) dan juga anak-anak serta keluarganya selama lima tahun menjalani proses perkuliahan untuk mendapat gelar Doktor (S3) ini sangat luar biasa. Motivasi yang diberikan Didit membuat dirinya terus bersemangat menyelesaikan tugas-tugas pendidikan yang diberikan oleh para pengajar (Dosen).
“Alhamdulillah motivasi dukungan seorang suami, dukungan keluarga, anak-anak itu yang paling penting. Sampai ketemu dengan dosen pembimbing, penguji terus diberikan motivasi agar saya terus semangat. Jadi waktu dulu jamannya Covid sidang itu masih online, sekarang tatap muka. Begitu enggak bisa jawab langsung ditegur disitu juga. Terus disemangati suami dan anak-anak serta keluarga sampai bikin presentasi dan Alhamdulillah hasilnya hari ini, saya dinyatakan lulus Doktor,” ungkap Arzeti.