Dinas PUPR OKU Akui Banyak Proyek Siluman

oleh
oleh
Dinas PUPR OKU

Krsumsel.comSekretaris Dinas PUPR Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).Sumatera Selatan Eddy Surya mengakui banyak proyek “siluman” yang dikerjakan dinas setempat tahun ini.

Hal tersebut dikatakannya menanggapi keluhan masyarakat Desa Gunung Pakuon.Kecamatan Lengkiti Kabupaten OKU yang mengeluhkan adanya proyek pembangunan jalan di daerah itu yang tidak sesuai dengan usulan warga.

“Memang banyak proyek siluman dan ini nampaknya juga terjadi di Desa Gunung Pakuon,”kata Eddy Surya saat audensi bersama sejumlah warga Desa Gunung Pakuon di ruangan Asisten II Setda OKU Delly Octavian di Baturaja, Kamis (10/11). 

Eddy mengaku akan mengakomodir usulan masyarakat, namun dirinya tidak bisa memastikan pemberhentian proyek tersebut sesuai permintaan warga dan meminta proyek yang sudah berjalan agar jangan diributkan namun tetap dijalankan.

“Proyek ini sudah ada Perda nya. Jika akan ditarik atau dihentikan harus melalui paripurna. Saya pastikan tahun depan proyek jalan lingkar desa usulan warga diprioritaskan,”katanya. Dirinya mengatakan, hasil audensi ini akan disampaikan kepada atasan dan ke pihak pemborong untuk mencari solusi terbaik sehingga tidak menimbulkan konflik antar warga dan pekerja proyek.

Sementara, Kades Gedung Pakuon, Helmi Kusuma mengaku kedatangannya bersama warga lainnya ke Kantor Pemkab OKU tersebut untuk meminta agar pemerintah daerah membatalkan proyek pengerasan jalan yang saat ini sedang dikerjakan di desa setempat karena terindikasi terjadi penyimpangan anggaran.

Dia menjelaskan, poin alasan mereka menolak proyek jalan yang dikerjakan oleh oknum Anggota DPRD OKU itu karena dinilai pembangunan tidak bermanfaat serta tidak sesuai dengan usulan warga dalam musrenbang beberapa waktu lalu. Menurut dia, proyek pengerasan jalan itu bukan skala prioritas karena jalan menuju kebun dan sudah pernah dilakukan pengerjaan yang sama pada tahun lalu.

Bahkan kata dia, apabila pembangunan tersebut masih tetap dilaksanakan ditakutkan akan membuat warga resah. “Jika tidak dihentikan maka akan terjadi keributan antar pemborong yang telah mengerahkan penjaga preman dengan membawa senjata tajam. Ini tentu memancing emosi warga saya,”tegasnya.(net)