4. Desa Wisata Widosari
4. Desa Wisata Widosari
Keunikan dan keunggulan yang Desa Widosari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo mengantarkan desa ini masuk 50 besar Desa Wisata Terbaik di Ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Pasalnya, Widosari telah memenuhi 7 unsur penilaian. Kategori penilaian tersebut meliputi daya tarik pengunjung, suvenir, homestay, toilet umum, digital dan kreatif, CHSE dan kelembagaan desa.
Potensi paling menonjol yang dimiliki Desa Wisata Widosari adalah alamnya yang indah. Salah satunya Bukit Widosari yang telah ditetapkan sebagai Geo Heritage oleh Kementerian ESDM. Destinasi yang bisa dikunjungi keluarga dan memberikan edukasi bagi anak-anak adalah Rajendra Farm. Di sini pengunjung bisa melihat langsung proses perawatan kambing hingga pendistribusian hewan.
Dalam hal seni budaya, Anda bisa menyaksikan Wayang Kulit, Kuda Lumping, Tari Bangilun, Budaya Kenduri, Merti Desa hingga Nyadran. Desa Wisata Widosari sendiri merupakan desa binaan hasil kemitraan Dinas Pariwisata DIY dengan Perguruan Tinggi seperti Universitas Negeri Yogyakarta.
5. Desa Wisata Tepus
Sama seperti Widosari, Desa Tepus juga masuk dalam daftar 50 Desa Wisata Terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022. Desa ini memiliki julukan kampung Bonsai karena mayoritas warga Tepus memiliki bonsai di depan rumahnya.
Desa Wisata Tepus Gunungkidul memiliki sejumlah program wisata menarik. Diantaranya Paket Live in Dewi Kampus (Desa Wisata Kelurahan Madani Tepus), Paket Full Day Dewi Kampus, Budidaya Bonsai, Belajar Mengolah Singkong, dan juga Jelajah Pantai Perawan. Disebut pantai perawan karena pantai-pantai itu hanya bisa diakses melalui perjalanan offroad dengan mobil jip yang layanannya disediakan pengelola desa wisata.
Potensi unggulan lainnya desa ini adalah sektor kerajinan Perak “Surya Silver” dan kerajinan “Batik Penilih”. Jangan lupa untuk #BeliKreatifLokal perak dan batik dari Tepus bukan hanya jadi oleh-oleh semata tapi juga turut mendukung roda perekonomian masyarakat desa.
6. Desa Wisata Nglanggeran
Desa wisata satu ini sangat populer di Yogyakarta. Selain masuk Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021, Desa Wisata Nglanggeran sukses masuk dalam daftar UNWTO Best Tourism Village 2021. Desa Nglanggeran yang ada di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, DIY Yogyakarta, ini pun bersanding dengan 43 desa wisata lain di seluruh dunia, seperti Caspala (Argentina), Castelo Rodrigo (Portugal), dan Batu Puteh (Malaysia).
Sebagai desa wisata terbaik, tentu saja Desa Nglanggeran memiliki banyak destinasi wisata. Di antaranya adalah gunung api purba, embung, dan Air Terjun Kedung Kandang. Kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran merupakan bagian dari Geopark Sewu. Geopark ini telah tercatat dalam UNESCO Global Geopark (UGG).
Selain itu, pengunjung bisa melakukan aktivitas menarik seperti belajar seputar pengolahan makanan, dodol cokelat, susu kambing etawa, sampai menyaksikan seni budaya. Jika ingin merasakan suasana alam, patut di coba untuk wisata berkemah di Nglanggeran bersama keluarga dan anak dengan menyewa homestay yang dikelola masyarakat desa.
Dalam sebuah kesempatan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, menyampaikan salah satu potensi Desa Wisata Nglanggeran yang paling menonjol adalah ekosistem pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Pengelola Desa Wisata Nglanggeran berhasil mengembangkan potensi alam setempat dengan mengusung konsep wisata berbasis konservasi, pendidikan, dan geowisata. Selain itu, desa wisata ini juga kaya akan potensi seni dan budaya.
Dari segi seni dan budaya, Desa Wisata Nglanggeran tidak kalah potensial. Desa wisata ini memiliki beberapa tarian khas, seperti Tarian Reog Nglanggeran, Gejog Lesung, dan Jathilan. Sementara potensi ekonomi kreatif yang dimiliki Desa Wisata Nglanggeran berupa kerajinan batik topeng, gerabah, ramuan spa, olahan cokelat, dan batik tulis motif Gunung Api Purba. Kalau sudah ke desa ini, jangan lupa untuk #BeliKreatifLokal sebagai oleh-oleh dan juga mendukung UMKM lokal. Desa Wisata Nglanggeran berjarak sekitar 30 kilometer dari pusat kota Yogyakarta. Desa wisata ini buka 24 jam sehingga Anda tidak perlu khawatir akan salah waktu berkunjung.
Selain Yogyakarta, masih banyak lagi desa-desa wisata menarik yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dan akan terus bertambah. Pasalnya, saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) tidak lagi fokus mengejar angka kunjungan wisatawan di Indonesia saja, tapi lebih fokus pada usaha mendorong pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism di Indonesia.
Dalam upaya mengembangkan sustainable tourism, Kemenparekraf/Baparekraf memiliki empat pilar fokus yang dikembangkan. Di antaranya pengelolaan berkelanjutan (bisnis pariwisata), ekonomi berkelanjutan (sosio ekonomi) jangka panjang, keberlanjutan budaya (sustainable culture) yang harus selalu dikembangkan dan dijaga, serta aspek lingkungan (environment sustainability).
Berbekal 4 pilar utama tersebut, tren pariwisata berkelanjutan akan menjadi kegiatan berwisata yang banyak diminati wisatawan. Tidak sekadar berlibur, setiap wisatawan juga tetap memperhatikan protokol berwisata seperti kesehatan, keamanan, kenyaman, dan kelestarian alam. Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pengembangan desa wisata menjadi lokomotif dalam menjaga momentum kebangkitan ekonomi pasca pandemi. Adanya desa wisata telah mendorong peningkatan ekonomi masyarakat naik hingga 30 persen.
“Berdasarkan big data yang dikumpulkan dari berbagai sumber, kenaikan ekonomi masyarakat dengan adanya desa wisata ini mencapai 30 persen. Ini menjadikan suatu momentum kebangkitan kita. Di tengah pandemi desa wisata menjadi pilihan,” ujarnya Sandiaga Uno dikutip dari Kemenparekraf.
Untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan pariwisata Indonesia Kemenparekraf memiliki program unggulan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Program ini diciptakan untuk menjadi daya ungkit bagi ekonomi desa sekaligus wahana promosi untuk menunjukkan potensi desa wisata di Indonesia kepada wisatawan domestik maupun mancanegara.
Itulah beberapa desa wisata di kawasan Yogyakarta yang bisa Anda kunjungi bersama keluarga, teman-teman maupun komunitas. Liburan seru dan menyenangkan, ya #DiIndonesiaAja. (merdeka.com)