Krsumsel.com – Menutup rangkaian kegiatan Roadshow Bus Antikorupsi KPK di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dari 16 sampai 18 September 2022, KPK bersama jajaran Pemerintahan Kabupaten OKI menggelar Jalan Sehat Antikorupsi di Kawasan Segitiga Emas, Kayu Agung (18/9).
Dalam sambutan penutup, Direktur Pelayanan Laporan dan Pengaduan Masyarakat KPK Tomi Murtomo mengatakan bahwa selama tiga hari KPK telah melaksanakan berbagai kegiatan pendidikan antikorupsi di OKI. Selama itu juga sambutan masyarakat OKI sangat antusias terhadap program-program KPK.
“Dari hari pertama, sampai sekarang, ramai sekali, kami bikin _booth_ antikorupsi, kunjungan ke perguruan tinggi dan sekolah, sambutannya juga luar biasa sekali dari masyarakat OKI. Mari kita bersama-sama, dengan KPK, mewujudkan Indonesia yang bebas dari korupsi,” kata Tomi.
Tomi berharap, melalui kegiatan Bus Antikorupsi ini dapat memicu masyarakat OKI untuk menerapkan nilai-nilai antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari. Nilai antikorupsi tersebut disingkat JUMAT BERSEPEDA KK, yaitu Jujur, Mandiri, Tanggung Jawab, Berani, Sederhana, Peduli, Disiplin, Adil dan Kerja Keras.
“Kita ingin mendidik, agar ke depan OKI bisa lebih baik, bisa meningkatkan integritas, agar tujuan pembangunan dapat tercapai dengan baik. Melalui pelaksanaan trisula pendidikan yang KPK laksanakan sekarang,” kata Tomi.
Sementara itu, Bupati OKI Iskandar terimakasihnya ke KPK karena Roadshow Bus Antikorupsi KPK memberi banyak manfaat bagi masyarakat dan jajaran pemerintahan Kabupaten OKI. Sehingga memberi semangat untuk meningkatkan kinerja dan tata kelola pemerintahan yang bebas dari korupsi.
“Kegiatan Roadshow Bus Antikorupsi KPK ini sangat bermakna bagi kami. Karena memberi _spirit_ bagi kami, untuk meningkatkan kinerja Kabupaten Ogan Komering Ilir, dalam rangka mencapai cita-cita harapan kami semua. Untuk mencapai masyarakat yang maju, sejahtera, mandiri, bertaqwa, dan bebas korupsi,” kata Iskandar.
Iskandar menjelaskan, terdapat kesamaan tujuan antara KPK dan Pemkab OKI, yaitu berupaya mewujudkan masyarakat yang bebas dari korupsi. “Kami semua masyarakat Kabupaten OKI, ingin memberikan hal terbaik dalam mencegah korupsi ini, sejalan dengan tujuan KPK,” sebut Iskandar.
*Kampanye Antikorupsi lewat Media Soial*
Sehari sebelumnya, KPK menggelar program Ningkuk Virtual Show, yang menjadi rangkaian acara Roadshow Bus Antikorupsi KPK di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tahun 2022. Acara ini digelar pada 17 September 2022 di Kedai 303, Kayu Agung, sebagai bentuk kampanye dan sosialisasi antikorupsi kepada warga OKI.
Melalui kegiatan ini, Direktur Pelayanan Laporan dan Pengaduan Masyarakat KPK Tomi Murtomo mengajak warga lokal Kabupaten OKI untuk memanfaatkan media sosial untuk mengkampanyekan nilai-nilai antikorupsi ke masyarakat sekitar.
“Malam ini, kita perkenalkan media sosial kami, ACLC (Anti-Corruption Learning Center), sekaligus mengajak warga lokal untuk berkampanye antikorupsi, dengan media sosial,” kata Tomi.
Tomi menjelaskan, media sosial memiliki peranan penting dalam menyebarluaskan nilai antikorupsi kepada masyarakat. “Kita harus mengikuti perkembangan itu, dengan media sosial, bukan hanya untuk informasikan penindakan, tapi juga pencegahan dan pendidikan antikorupsi,” ujar Tomi.
Seperti diketahui, dalam upaya memberantas korupsi, KPK menggunakan tiga trisula, yakni pendidikan, pencegahan, dan penindakan. Meski demikian, media lebih tertarik mengangkat isu-isu penindakan, seperti Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan KPK, disbanding isu pendidikan dan pencegahan.
“Mungkin yang selama ini paling banyak diminati masyarakat itu penindakan. Tapi KPK juga melaksanakan pendidikan dan pencegahan korupsi. Sehingga KPK melakukan berbagai program menarik termasuk melalui media sosial,” ujar Tomi.
Menyambung hal tersebut, Tenaga Ahli ACLC KPK Adi Tasya Nurzahra, yang juga hadir dalam kegiatan tersebut, menyebut bahwa saat ini setiap orang bisa membuat konten di media sosialnya masing-masing secara mudah. Adapun untuk membuat konten antikorupsi, bisa dimulai dengan melihat kejadian yang terjadi lingkungan sekitar, seperti pelayanan publik, perilaku koruptif, dan hal menarik lainnya.
“Jadi hal sederhana itu bisa dibagikan ke followersnya atau orang banyak. Dan terutama harus berani saja, karena tidak ada yang salah dengan kita menshare konten antikorupsi, tidak usah takut dibilang sok asik, sok paling jujur, karena nanti jika terjadi korupsi, yang rugi kita semua,” ujar Tasya.
”Kita juga jadi makin aware dengan pelayanan publik yang ada di sekitar kita, di daerah kita,” ujar Izmiria.
Sementara itu, Bupati Kabupaten OKI Iskandar menekankan pentingnya pendidikan antikorupsi ke berbagai lapisan masyarakat, salah satunya melalui sarana seni, yang digelar malam ini Ningkuk, yang merupakan budaya masyarakat Kabupaten OKI.
“Ini ada budaya Ningkuk, yakni malam muda-mudi. Ini positif, memperkenalkan satu sama lain, ajang pertemuan, yang kalau jadi menuju jenjang pernikahan. Kami harapkan juga, dengan adat istiadat kami, untuk bersama-sama mengedukasi masyarakat semua di OKI mengenai antikorupsi,” kata Iskandar.
Setelah OKI, Roadshow Bus Antikorupsi KPK “Jelajah Negeri Bangun Anti Korupsi” akan singgah di Kota Metro, Provinsi Lampung, untuk mengkampanyekan dan menyebarkan antikorupsi di wilayah tersebut.(rel)