Puluhan Supir Angkot Mogok Operasi  "Tuntut Kesesuaian Tarif"

oleh
oleh
Sopir Angkot

Krsumsel.com – Imbas Dari Pemerintah Menaikan Harga Bahan Bakar Minyak ( BBM ) Mulai Dari Jenis Pertalite, Solar dan Pertamax, Berimbas Pada Penghasilan serta Oprasional Para Sopir Angkot Khususnya di wilayah Kota Pagaralam, Persatuan Angkot Jurusan Kota Pagaralam ,Kecamatan Jarai dan Kabupaten Empat Lawang mogok kerja dan memutuskan untuk berhenti Beoprasi alias mogok, Mereka akan kembali beroperasi setelah ditetapkannya peningkatan Kesepakatan Tarif angkot yang diputuskan oleh pemerintah daerah.

Dari Pantauan Dilapangan, Dalam Aksinya Para Sopir yang mogok Beroperasi Di kawal Oleh Puluhan Personil Kepolisian Dari Polres Pagaralam, dan Dipusatkan Diwilayah Terminal Perandonan Kecamatan Pagaralam Utara, Yang Batas Langsung Dengan Kabupaten Tetangga Yaitu Kabupaten Lahat, Sampai dengan Selesai Aksi Semua Berjalan Damai.

Adapun para sopir angkot meminta untuk meminta ongkos ongkos sebagai berikut untuk tujuan Guru Agung Rp 5000 Pasar Lambung Rp 7000 Gunung Lewat Rp 7000 Rambai Kaca Rp 7000, Jarai,Tertap ,Bandar Aji Rp 8000. Penantian dan Sadan Rp 10.000 .Bandu Agung dan Lawang Agung Rp 12.000.Untuk Desa Muara Gelumpai dan Muara Payang Rp 15.000. Serta untuk Tarif jarak dekat Dan Tarif Semua Pelajar Sekolah, Rp 5000.

Morgan salah satu sopir angkutan jurusan Pagaralam, Jarai dan Empat Lawang sempat dibincangi media ini mengatakan mengatakan, melakukan mogok jalan di sini akibat dari naiknya harga BBM, yang semula harga pertalate hanya Rp7.650,- saat ini menjadi Rp10.000,- .
Jadi Para Supir Meminta Penyesuaian Tarif Yang Ditentukan Oleh Pemerintah Daerah, Demi Kelancaran Oprasional Kendaran.

Jadi kami berharap kepada para penumpang diharapkan Para Penumpang Penguna Transportasi Umum juga Memaklumi Keaadaan Saat ini, karena imbas dari kenaikan BBM , ini kami mogok jalan karena ongkos tidak sesuai dengan harga BBM, kalau ongkos tidak dinaikan kami semua mogok narik kepada feri , karena kami merasa untungnya, dengan harapan pengertian terhadap feri agar kebijakan kami para buruh angkot bisa beroperasi kembali,” ujarnya.

Sementara Samsudin Penumpang Pagaralam Yang Hendak Kembali Ke Lokasi Perkebunan Yang Trasnportasi Umum, Harus Menunda Perjalananya, Dikarenakan Akses Yang Akan Dilaluinya atau Anggkutan Yang Mengantarnya ikut mengelar Aksi Mogok Para Sopir Angkot, Ya Terpaksa Saya Tunda Ke Kebun, Sampai Anggkot Beroprasi Kembali” tuturnya. ( Ca )