Usaha Rasulullah membangun rumah ibadah untuk pertama kali tersebut dibantu oleh para sabahat-sahabat yang mengikuti Nabi hijrah dari Makkah.
Dalam proses pembangunannya, Rasulullah terlibat langsung dalam membawa bahan-bahan bangunan, bahkan badan Rasulullah dipenuhi debu dan pasir.
Seiring jalannya peradaban Masjid Quba ini mengalami banyak renovasi. Renovasi pertama terjadi pada masa Khalifah ketiga, Utsman bin Affan.
Kemudian direnovasi pada masa Khaligah Ummayah Umar bin Abdul Aziz dengan membangun menara masjid pertama.
Kondisi sekarang Masjid Quba luas bangunannya mencapai 5.860 meter persegi hingga muat menampung jamaah sebanyak 20 ribu orang.
Secara struktur bangunan saat ini, Masjid Quba memiliki 4 menara yang mencolok menjulang tinggi ditambah juga dengan enam kubah besar. Masing-masing kubah berdiameter 12 meter dan ada 56 kubah kecil berdiameter 6 meter.
Meski mengalamai banyak renovasi, Masjid Quba tetap memberikan nunasa tradisional dan arsitektur dasarnya dipertahankan.
Menghitung tahun awal berdirinya masjid Quba sejak tahun 622 M hingga tahun 2022 M hari ini, umur rumah ibadah pertama yang lokasinya di tepi Madinah ini sudah mencapai 1.400 tahun.
Sebagai salah satu tumah ibadah yang juga banyak dikunjungi umat muslim ketika melaksanakan ibadah umrah dan haji, petugas di Masjid Quba menyediakan air zam-zam di selasar tengah masjid ini.
Demikian kisah Masjid Quba, masjid pertama yang dibangun Nabi Muhammad SAW di Madinah sebagai peninggalan kepada umatnya sejak 1.400 tahun silam.***