Italia Berpeluang Gantikan Ekuador di Piala Dunia 2022?

oleh
oleh
timnas-italia_169

Jakarta, krsumsel.com – Timnas Italia diklaim berpeluang menggantikan Ekuador di Piala Dunia 2022. Apa penyebabnya?

FIFA sedang menyelidiki dugaan pemalsuan dokumen yang bisa membuat Ekuador kehilangan tempat di Piala Dunia 2022. Kasus ini diajukan oleh Asosiasi Sepakbola Chile (FFC).

FFC menuding Ekuador menggunakan pemain asal Kolombia dalam kualifikasi Piala Dunia 2022 zona CONMEBOL. Pemain yang dimaksud yakni Byron David Castillo Segura.

Bek 23 tahun itu diduga menggunakan akta kelahiran dan kewarganegaraan palsu demi bisa mendaftar sebagai warga negara Ekuador. FFC menyebut Castillo lahir di Tumaco, Kolombia, 25 Juli 1995 dan bukan 10 November 1998 di General Villamil Playas, Ekuador.

Chile menilai Ekuador harus kehilangan poin di delapan pertandingan yang dimainkan Castillo, serta memberi lawan-lawan El Tri tiga poin. Hal ini akan membuat Chile naik peringkat empat klasemen dan lolos otomatis ke Piala Dunia 2022.

Byron Castillo (kanan) saat bermain di kualifikasi Piala Dunia 2022. Foto: AP/Jose Jacome

FIFA kabarnya bisa mengambil dua keputusan berbeda terkait kasus Byron Castillo. Ekuador bisa kehilangan poin yang diperoleh ketika Castillo bermain, sebagaimana tuntutan Chile, atau mencoret Ekuador dan memberi izin negara lain tampil di Piala Dunia.

Opsi kedua memungkinkan Timnas Italia masuk menggantikan Ekuador di Piala Dunia 2022. Azzurri merupakan tim tertinggi di peringkat FIFA saat ini yang gagal lolos fase kualifikasi.

Mantan anggota Komite Olahraga Italia (CONI), Franco Chimenti, meyakini Timnas Italia berpeluang besar menggantikan Ekuador di Piala Dunia 2022.

“Masih ada peluang untuk melihat Italia di Piala Dunia dan itu lebih konkret dari apa yang orang pikirkan. Ekuador telah menggunakan pemain yang tidak diizinkan berada di lapangan dan bisa membayarnya,” kata Chimenti kepada GR Parlamento, dilansir dari Football Italia.

“Jika itu terjadi, negara lain harus menggantikan mereka dan aturan FIFA menyatakan bahwa negara tertinggi di peringkat FIFA bisa dipanggil kembali, saat ini adalah Italia,” ujarnya.(*)

SUMBER