Jakarta – Ketua Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA LIA) Dr. Siti Yulidhar Harunasari menjelaskan STBA LIA Jakarta tengah berbenah diri, mempersiapkan perubahan bentuk dengan menambah empat prodi baru. Hal itu disampaikannya dalam acara silaturahmi Ramadhan keluarga besar LIA berjudul Motivators Talk yang berlangsung secara hybrid.
“Insyaa Allah akan membekali mahasiswa dengan keterampilan yang sangat dibutuhkan di dunia kerja saat ini, yaitu pengetahuan dan keterampilan kerja di bidang Sistem Informasi, Teknik informatika, Bisnis Digital dan Desain Komunikasi Visual,” jelasnya di Jakarta, Jumat, (29/4).
Menurutnya, hal ini sesuai dengan tujuan STBA LIA yang berkomitmen untuk turut mencerdaskan bangsa, mempersiapkan generasi yang tidak saja mampu menyesuaikan diri dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga mampu mengomunikasikannya secara global, melalui penguasaan bahasa asing yang memang sudah menjadi keunggulan LIA, yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang.
“Upaya-upaya yang dilakukan STBA LIA adalah ke masa depan dan berorientasi global, tetapi menapak pada masa sekarang karena kita hidup di masa ini. Sesuai dengan motto STBA LIA yaitu unggul, professional, dan peduli, STBA LIA sadar dan peduli akan situasi yang terjadi di lingkungan sekitarnya,” tambahnya.
Sebelumnya, STBA LIA sudah melakukan beberapa langkah strategis untuk mengimplementasikan motto civitas, yaitu profesional dan peduli yang salah satunya memberikan pelatihan Bahasa Inggris kepada Camat dan Lurah di lingkungan kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, serta pencanangan Kampus LIA Pengadegan dan Kecamatan Pancoran sebagai Pusat Pelatihan Masyarakat Peduli Lingkungan.
“Alhamdulillah, hari ini bertambah lagi sinergi STBA LIA yaitu dengan Aksi Cepat Tanggap, yang akan kami mulai dengan program peningkatan kompetensi berbahasa asing bagi relawan kemanusiaan internasional ACT. STBA LIA dan ACT akan mengawali kemitraan dengan kerjasama di bidang pendidikan dalam skema MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) melalui program workshops bahasa asing, serta membuka kesempatan magang bagi juru bahasa/interpreter dan penerjemah untuk mahasiswa LIA,” tuturnya. Ia juga menambahkan seusai pertemuannya dengan Marketing Communications ACT care for humanity, Kicky Rizky Fitriani, bahwa ACT tidak hanya bergerak di bidang kemanusiaan saja seperti yang lebih dikenal masyarakat selama ini, namun juga bidang pendidikan melalui divisi Global University, media massa, dan juga marketing and communications.
Dengan pengalamannya selama lebih dari dua dekade, STBA LIA Jakarta telah menempatkan dirinya sebagai pusat pendidikan bahasa asing berkualitas. Banyak lulusannya kini memegang peran kepemimpinan dan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi di Indonesia dan di luar negeri. Tidak hanya itu, STBA LIA Jakarta juga berkomitmen meningkatkan kesempatan studi bagi masyarakat luas melalui program-program beasiswa dan magang melalui berbagai skema yang memberikan banyak manfaat. (***)