Lebih lanjut dikatakannya, untuk terus mengakselerasi pemulihan perekonomian Sumatera Selatan, terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan. Pertama, melanjutkan perluasan vaksinasi COVID-19 sehingga mobilitas tetap terjaga ditengah pandemi COVID-19. Kedua, hilirisasi industri komoditas unggulan Sumatera Selatan, termasuk batubara dan kelapa sawit perlu terus didorong untuk menciptakan nilai tambah ekonomi. Terkait upaya hilirisasi tersebut, proyek gasifikasi batubara menjadi dimethyl ether (DME) yang telah mencapai tahap ground breaking dapat mendorong perekonomian Sumatera Selatan. Penguatan koordinasi antar instansi baik pusat dan daerah, alignment industri, serta insentif diharapkan mampu mengakselerasi tumbuhnya hilirisasi. Ketiga, memperkuat sumber-sumber ekonomi baru seperti UMKM, ekonomi kreatif (kriya dan kuliner), termasuk ekonomi syariah perlu terus diakselerasi. Terakhir, upaya digitalisasi perlu terus
dilanjutkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi keuangan digital, baik melalui digitalisasi di sektor pertanian (digital farming), UMKM (e-commerce), sektor pembayaran ritel antara lain melalui perluasan akseptasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang merupakan cara bayar dengan metode QR Code yang sudah distandardisasi oleh Bank Indonesia, dan percepatan digitalisasi daerah melalui sinergitas Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di tingkat Provinsi dan Kab/Kota.
Penyelenggaraan sistem pembayaran tunai dan nontunai berjalan dengan lancar, aman, dan efisien. Transaksi Real Time Gross Settlement (RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) pada triwulan IV 2021 meningkat sejalan dengan kinerja konsumsi Rumah Tangga Sumatera Selatan. Pada triwulan IV 2021, nominal transaksi perputaran kliring tercatat sebesar Rp12,64 triliun atau tumbuh 1,80% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 1,80% (yoy). Sejalan dengan itu,
nominal transaksi RTGS tercatat Rp57,17 triliun atau terkontraksi -0,97% (yoy), membaik dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi lebih dalam sebesar 7,09% (yoy). Transaksi uang kartal tercatat net outflow sebesar Rp3,77 triliun. Ke depan, Bank Indonesia akan terus mengoptimalkan kebijakan moneter, relaksasi kebijakan makroprudensial, digitalisasi sistem pembayaran, pengembangan UMKM, dan pengembangan ekonomi syariah sejalan dengan kebijakan Nasional untuk menuju Indonesia Maju. Pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Maret 2022, Bank Indonesia menetapkan BI 7-Day RR Rate tetap 3,5%, standing facility 2,75% di batas bawah dan 4,25% di batas atas. Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan terkendalinya inflasi, serta upaya untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi. Kesiapan Bank Indonesia dalam Pemenuhan Kebutuhan Uang Tunai pada Periode Ramadan/Idulfitri 1443 H Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada bulan suci Ramadan dan Idulfitri 1443 H, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan menyiapkan uang kartal sebanyak Rp 11 triliun. Dana tersebut dipersiapkan untuk penarikan secara tunai melalui kantor layanan dan mesin ATM perbankan di wilayah Sumatera Selatan, serta untuk memenuhi kebutuhan uang di wilayah Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, dan Bengkulu. Sedangkan kebutuhan uang kartal dalam periode Ramadhan/Idulfitri 1443 H khusus di Sumatera Selatan diperkirakan sekitar Rp6,4 triliun, meningkat 14% dari realisasi tahun 2021 yang sebesar Rp5,6 triliun seiring naiknya aktivitas ekonomi yang telah muncul sejak triwulan IV 2021 dan persiapan libu panjang Idulfitri 1443 H. Langkah Bank Indonesia ini juga sebagai upaya untuk memastikan ketersediaan uang Rupiah yang layak edar di masyarakat, seiring momentum pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut. Pelonggaran No. 24/ /Pg/Peng/B Palembang, April 2022
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan peningkatan aktivitas ekonomi yang menguat
sejak triwulan IV 2021 dan naiknya aktivitas ekonomi menghadapi Idulfitri 1443 H dan libur panjang. Bagi masyarakat di wilayah Sumatera Selatan yang ingin melakukan penukaran uang tunai jelang Idulfitri, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan telah mempersiapkan 2 (dua) bentuk layanan, yaitu:
1. Penukaran uang di Perbankan, mulai 4-29 April 2022. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan bersinergi dengan perbankan menyiapkan sejumlah 252 titik penukaran di kantorcabang bank umum yang ada di wilayah Provinsi Sumatera Selatan.
2. Penukaran uang di Mobil Kas Keliling Bank Indonesia mulai tanggal 6-29 April 2022. Penukaran uang melalui kas keliling Bank Indonesia kembali hadir setelah vakum dua tahun akibat pandemi. Untuk wilayah Sumatera Selatan, terdapat 12titik kas keliling di berbagai lokasi strategis sebagaimana
terlampir. Guna menghindari kerumunan, masyarakat diharapkan memesan penukaran terlebih dahulu melalui aplikasi PINTAR (https://pintar.bi.go.id) sebelum hadir ke lokasi kas keliling.
Selain menyiapkan uang tunai, Bank Indonesia juga terus mendorong masyarakat untuk menggunakan transaksi pembayaran secara nontunai, antara lain QRIS, uang elektronik, BI-FAST, dan digital banking, yang dapat meminimalisir kontak fisik dalam bertransaksi. Berdasarkan data sampai dengan Maret 2022, di wilayah Provinsi Sumatera Selatan telah terdapat 395.173 merchant yang menggunakan QRIS, dengan 96,26%-nya didominasi oleh UMKM. Bank Indonesia terus mendorong penggunaan cara bayar melalui QRIS baik dari sisi merchant maupun individu pengguna baru QRIS yang merupakan cara bayar yang cepat, mudah, murah, aman dan handal. Bank Indonesia juga mendorong penggunaan QRIS di tempat ibadah sehingga dapat memudahkan masyarakat untuk menyalurkan Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS).
“Bank Indonesia menghimbau masyarakat agar menukar uang di tempat-tempat penukaran resmi
seperti di loket perbankan dan kas keliling Bank Indonesia guna menghindari risiko uang palsu. Di sisi lain, Bank Indonesia juga mengajak masyarakat untuk senantiasa berbelanja bijak dan melakukan konsumsi secara wajar/ tidak berlebihan pada periode Hari Beasar Keagamaan Nasional (HBKN) ini, mengingat pemerintah daerah akan senantiasa hadir dan berkoordinasi guna memastikan ketersediaan pasokan komoditas pokok selama HBKN, sehingga stabilitas harga tetap terjaga. Selain itu, Bank Indonesia juga menghimbau masyarakat untuk senantiasa mengenali ciri-ciri keaslian Rupiah dan merawat uang Rupiah sebagai bentuk Cinta Rupiah, menjaga Rupiah yang merupakan simbol kedaulatan negara sebagai bentuk Bangga Rupiah, dan mengenal fungsi Rupiah dalam konteks mendorong aktivitas perekonomian sebagai bentuk Paham Rupiah.”pungkasnya. (edi)