Palembang, KRSumsel.com-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan menerbitkan Laporan Perekonomian Provinsi Sumsel Edisi Triwulan IV-2021. Yang diharapkan dapat menjadi acuan bagi pelaku usaha, pemerintah daerah, dan stakeholders terkait lainnya dalam memantau perkembangan ekonomi. Tidak hanya mengulas perkembangan ekonomi global dan nasional, laporan tersebut juga membahas secara mendalam perkembangan ekonomi Sumsel 2021 dan prospek 2022.
Hal ini disampaikan Erwin Soeriadimadja selaku Direktur Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan mengatakan “Realisasi pertumbuhan ekonomi global dan nasional tahun 2021 menunjukkan perbaikan yang berlanjut. Realisasi pertumbuhan ekonomi 2021 di Amerika Serikat (AS), Kawasan Eropa, Jepang, Tiongkok dan India menunjukkan perbaikan. Sementara secara keseluruhan tahun 2021, ekonomi Indonesia tumbuh 3,69% (yoy), meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya yang terkontraksi -2,07% (yoy). Memasuki tahun 2022, perbaikan ekonomi global berlanjut namun berpotensi lebih rendah dari prakiraan sebelumnya, seiring dengan ketidakpastian pasar keuangan yang meningkat dan eskalasi ketegangan geopolitik Rusia�Ukraina. Meskipun demikian, sejumlah indikator ekonomi nasional hingga Maret 2022 tercatat tetap baik seperti penjualan eceran, keyakinan konsumen, penjualan semen, dan mobilitas masyarakat.” ungkapnya Senin (11/04/22)
Dikatakannya, Sejalan dengan perbaikan ekonomi nasional, kinerja perekonomian Sumatera Selatan triwulan IV 2021 tercatat tumbuh meningkat. Secara keseluruhan tahun 2021, perekonomian Sumatera Selatan pada tahun 2021 tumbuh 3,58% (yoy), meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang terkontraksi -0,11% (yoy). Dari sisi komponen pengeluaran, perbaikan kinerja ini terutama bersumber dari perbaikan kinerja konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, dan ekspor luar negeri. Dari sisi LU, perbaikan kinerja tahunan terutama ditopang oleh peningkatan kinerja LU Pertambangan dan Penggalian serta LU Industri Pengolahan seiring perbaikan harga komoditas yang terus berlanjut sejak awal tahun 2021.
Perkembangan inflasi Provinsi Sumatera Selatan pada bulan Maret 2022 tetap terjaga yaitu tercatat sebesar 0,69% (mtm), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat deflasi sebesar -0,01% (mtm). Inflasi disebabkan oleh peningkatan harga pada komoditas cabai merah, daging ayam ras, telur ayam ras, bahan bakar rumah tangga, serta bawang merah. Secara keseluruhan tahun, inflasi Sumatera Selatan tercatat sebesar 2,96% (yoy), lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional yang sebesar 2,64% (yoy). Perkembangan ini masih sesuai dengan rentang target inflasi di tahun 2022 yaitu 3,0±1% (yoy). Mempertimbangkan kondisi ekonomi global dan nasional serta berbagai indikator terkini, pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan pada tahun 2022 diperkirakan meningkat. Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan pada tahun 2022 diproyeksikan tumbuh pada kisaran 3,56% – 5,16% (yoy). Kinerja tersebut seiring dengan perbaikan mobilitas masyarakat dengan meredanya penyebaran COVID-19. Selain itu, berlanjutnya pengerjaan berbagai proyek infrastruktur (tol dan irigasi bendungan) juga turut mendorong kinerja perekonomian tahun 2022. Perbaikan harga komoditas internasional juga turut mendorong ekspor komoditas unggulan Sumsel (batubara, karet, dan kelapa sawit). Dari sisi komponen pengeluaran, perbaikan kinerja ekonomi Sumatera Selatan tahun 2022 bersumber dari konsumsi, investasi, dan ekspor. Dari sisi LU, perbaikan tersebut bersumber dari membaiknya kinerja LU Pertambangan dan Penggalian, LU Industri Pengolahan, LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, serta LU Perdagangan Besar dan Eceran.