Universitas Pertamina Gandeng Universiti Petronas Kembangkan Baterai Mobil Listrik Berbasis Sodium dan Aluminium

oleh
IMG-20220304-WA0021

Jakarta,KRSumsel.com -Tren penggunaan kendaraan listrik di Indonesia terus naik setiap tahunnya. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat, hingga November 2021 jumlah kendaraan listrik di Indonesia mencapai 14.400 unit. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam Grand Strategi Energi Nasional menargetkan, pada tahun 2030 mendatang jumlah mobil listrik akan mencapai angka 2 juta unit, dan motor listrik sekitar 13 juta unit.

Sebagaimana disebutkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), komponen utama yang digunakan untuk kendaraan listrik saat ini berjenis baterai lithium-ion. Baterai jenis ini diklaim unggul dari sisi usia pakai dan proses pengisian daya yang lebih cepat. Namun baterai lithium-ion memakan biaya besar. Untuk mobil listrik misalnya, sekitar 40 hingga 50 persen biayanya dihabiskan untuk baterai lithium-ion. Karena baterai ini membutuhkan bahan baku kobalt yang sulit didapat dan harganya mahal.

Benchmark Mineral Intelligence pada Mei hingga November 2021 mencatat harga baterai lithium-ion naik hingga dua kali lipat. Di awal tahun 2022 ini, kenaikannya bahkan menyentuh angka 240 persen, yang merupakan level tertinggi selama lima tahun terakhir.