Krsumsel.com – Dalam kehidupan berumah tangga kita tidak luput dari yang namanya perselihan antara suami dan istri Hal itu bisa terjadi kepada siapapun .Broken Home merupakan situasi dimana dalam satu keluarga mengalami hubungan yang kurang harmonis dan bahkan berjung pada perceraian/perpisahan. Tidak jarang Orang Tua yang broken Home/ ketidak harmonisan keluarga dapat berdampak tidak baik psikologis untuk anak.
Orang Tua perlu untuk memahami bagaimana perasaan anak ketika hubugan antara ibu dan ayah kurang harmonis. Ketidak harmonisan dalam keluarga dapat ditimbulkan baik dari dalam diri maupun diluar diri seseorang.
FAKTOR-FAKTOR YANG MENIMBULKAN KETIDAKHARMONISAN DALAM KELUARGA
A. Faktor Internal
Faktor internal merupakan factor yang dating dari dalam diri seseorang. Adapun factor internal sebagai berikut :
1. Kurangnya Kasih Sayang
Rasa kasih sayang merupakan rasa yang timbul dari dalam hati seseorang terhadap keluarga. Apabila rasa kasih sayang dalam diri seseorang terhadap Keluarga sehingga dalam rumah tangga sering timbul rasa saling tidak perduli dan masa bodoh sehingga timbul ketidaknyamanan satu sama lainnya dan akan berdampak uruk bagipsikologis anak.
2. Keegoisme
Seseoeang yang memiliki sifat ego yang tinggi sehingga tidak ingin mendengarkan perkataan siapapun dan menganggap dirinya selalu benar sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman dan tertekan dalam keluarga
3. Orang Tua Yang terlalu sibuk dengan dunianya masing-masing
Hai ini sering terjadi karena orang tua yang sibuk bekerja sehingga komunikasi kurang intens dan dapat menyebabkan keluarga kurang harmonis
4. Cara Berpikir Orang Tua Yang Kurang Dewasa
Terkadang seseorang terlalu mengutamakan ego sehingga menganggap dirinya selalu benar dan tidak mau mendengarkan pendapat orang lain sehingga orangtua sering berselisih paham dalam keluarga.
5. Masalah Ekonomi dalam keluarga
Tidak jarang kita dengar bahwa factor utama yang menjadi penyebab orang tua sering bertengkar dalam rumah tangga adalah factor ekonomi (keuangan). Sistem keuangan dalam keluarga juga harus diperhatikan karena ketika suami bekerja keras mencari nafkah dan seorang istri tidak pandai dalam mengatur keuangan keluarga maka hal ini dapat menjadi pemicu perselihan dalam rumah tangga.
B. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah factor yang dating dari luar diri seseoran/ lingkungan . Adapun factor ekternal yang muncul sebagai berikut:
1. Adanya Campur tangan Orang lain dalam pernikahan
Adanya campur tangan dari orang lain dalam pernikahan ,contohnya: orang tua yang selalu ikut campur urusan rumah tangga anak bahkan mengatur keuangan anak yang sudah mempunyai rumah tangga sendiri hal ini dapat menimbulkan boomerang dalam keluarga.
2. Hadirnya Orang Ketiga Dalam Rumah Tangga
Di zaman sekarang ini , baik laki-laki maupun perempuan harus bisa saling menjaga perasaan pasangannya masing-masing dikarenakan godaan hadirnya orang ke tiga dalam rumah tangga menjadi pemicu hilangnya kepercayaan karena ketidak setiaan pasangan.
C. Danpak Broken Home/Ketidak Harmonisan dalam keluarga
Biasanya dampak dari ketidak harmonisan dalam keluarga anak akan kehilangan kasih saying orang tua dan motivasi dalam dirinya akan berkurang
1. Ketidak harmonisan dalam keluarga anak-anak akan mengalami stress atau tekanan psikologis.
2. Anak-anak akan rentan berperilaku yang kurang baik, melakukan hal buruk
D. Cara Mengatasi Kondisi Broken Home/Ketidak harmonisan dalam keluarga
Adapun caranya sebagai berikut:
1. Selalu introspeksi diri
2. Menurunkan tingkat keegoisan
3. Membangun Kepercayaan
4. Mencoba Untuk Memaafkan
Broken Homen/ ketidak harmonisan dalam keluarga tidak hanya perceraian saja namun,ketidak harmonisan dalam keluarga ini juga dapat terjadi pada keluarga yang utuh. Orang tua mesti tahu bahwa yang akan menjadi korban dari ketidak harmonisan dalam keluarga akan berimbas kepda perasaan anak.
Anak yang broken home/ketidak harmonisan orang tuanya biasanya akan kurang kasih sayang dan bahkan jika tidak memiliki konsep diri yang positif maka akan kearah yang baik namun sebaliknya jika anak memiliki konsep diri negative maka akan kenderung ke hal-hal yang tidak baik. Contohnya: lari ke narkoba,pergaulan bebas, dan tidak betah berada di rumah.
Konsep diri positif adalah cara pandang yang dimiliki seseorang yang selalu menghargai diri sendiri dan selalu berpikir positif terhadap segala hal sedangkan konsep diri negatif adalah cara berpikir seseorang yang kurang menghargai diri sendiri dan memandang segala sesuatu dari segi negative.