Kuasa hukum Novi Amelia, Partahi Sidabutar, menjelaskan bahwa kliennya baru pulang pesta atau dugem pada Kamis pagi (8/12/2016) sekitar pukul 04.00, sebelum ia ditemukan mengamuk pada sore harinya.
“Jadi dia pulang dugem pagi, tapi enggak langsung balik ke kos karena ada temannya yang enggak suka dia, begitu. Ya udah dia keluyuran di sekitar kos itu,” kata Partahi kepada Kompas.com, Jumat (9/12/2016).
Partahi mengatakan bahwa kliennya tersebut takut teman lelakinya di kos akan marah jika ia dugem.
Maka seharian itu, Novi hanya berkeliling daerah kos-nya.
Siang hari, ia sempat menumpang taksi lalu meninggalkan barang-barangnya di sana.
Novi diketahui mengamuk di dalam taksi itu dan segera diamankan warga.
Warga yang mengkhawatirkan Novi, segera melaporkan ke polisi.
“Kami sangat prihatin atas kondisi klien kami saat ini, kami akan terus memantau dan mendampingi beliau bagaimana pun keadaannya. Semoga klien kami segera pulih dan memberikan penjelasan dengan baik,” kata Partahi.
Polsek Tebet mengamankan Novi pada Kamis sore setelah ia dilaporkan warga mengamuk di jalan.
Gangguan Mental
Menurut orang tuanya, Novi memang memiliki gangguan mental sejak lama.
“Ia dia memang suka begitu (teriak-teriak sendiri). Memang anaknya sudah depresi sejak lama,” kata Suhardi, ayah Novi Amelia dikutip dari kanal YouTube SCTV Liputan6.
Ayahnya menuturkan jika dirinya berkelakuan seperti itu sejak tinggal d Jakarta.
“Ya semenjak suka ke Jakarta itu dia suka depresi. Kalau di sini (kampung) dia nggak suka begitu kok. Biasa-biasa saja,” tuturnya.
Bahkan, Novi Amelia kabarnya pernah melakukan percobaan bunuh diri dan juga mengkonsumsi narkoba.
Lantaran emosinya yang tak stabil, Novi Amelia pun akhirnya dirawat di panti sosial.
Sumber : Tribun