Selanjutnya terkait stunting, Herman Deru mengatakan sebenarnya bisa ditekan sedemikian rupa. Karena semua kebutuhan tersedia di Sumsel baik itu karbohidrat, protein dan lain-lain.
“Pemenuhan karbohidrat dan protein kita ini gak kurang hanya mungkin tidak seimbang. Karena kebiasaan kita makan karbohidrat pakai gulai karbohidrat. Nah ini tugas pendamping untuk memberikan edukasi ini ke masyarakat,” jelasnya.
Untuk menekan angka stunting ini Herman Deru mengatakan Pemprov Sumsel telah melakukan berbagai upaya. Selain menghidupkam Posyandu-Posyandu hingga menyalurkan bantuan timbangan digital ke kabupaten kota, kini ada juga Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (SMP) untuk membantu memenuhi kebutuhan makanan bergizi bagi masyarakat.
“Sekilas ini seperti remeh, kita beri bibit, dan ilmu pengetahuan menanam bumbu dapur agar dapat kurangi pengeluaran keluarga. Karena jika dihitung perbulan pengeluaran ini lebih besar daripada membeli beras. Ini butuh dukungan pendamping daru BKKBN. Saatnya kita harus bekerja simultan dan tidak ego sektoral,” jelasnya.
Di tempat yang sama Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melalui Direktur Pemberdayaan Ekonomi dan Keluarga (KSPK/BKKBN) Pusat, Ahmad Taufiq, S.Kom, M.AP mengatakan pihaknya sangat berterimakasih atas waktu yang diluangkan Gubernur Herman Deru mengukuhkan Kepala BKKBN Sumsel yang baru.
Dalam kesempatan itu Ahmad Taufiq menyampaikan bahwa ada 2 amanah besar pemerintah pusat ke daerah sesuai arahan Presiden pada BKKN yakni penurunan dan pencegahan stunting serta percepatan vaksinasi keluarga.