Ogan Ilir, KRsumsel.com – Evaluasi Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kinerja, Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) yang dilakukan oleh kasat Pol PP Kabupaten Ogan ilir Samrowi S.ip Msi beberapa waktu yang lalu kepada 217 tenaga honorer anggota Pol PP, ternyata Menimbulkan polemik bagi anggota Sat Pol senior.
Kegiatan Evaluasi dilakukan, dengan cara tes fisik dan tes wawancara, namun akhirnya, hasil dari evaluasi menimbul kan masalah dan diduga ada unsur Neopotisme atau pilih kasih.
Hal ini terungkap ketika Wartawan ini ditemui beberapa anggota Sat Pol PP Oi, selain itu juga menerima pesan WA dari salah satu anggota Sat Pol PP yang merasa dirinya terzolimi akibat Evaluasi tersebut.
Menurut pesan WA yang di beredar mengatakan,
“Saya bersama 50 tenaga honor di satuan Pol PP Ogan ilir, yang bekerja dari tahun 2005-2022..dari zaman pjs.Bupati Indra rusdi: Bupati Oi Mawardi yahya dua periode, Bupati Oi Ilyas Panji Alam 1 Priode ,sampai ke Bupati Oi yang sekarang Panca Mawardi.
Sertifikat pelatihan sat pol pp 14 mei 2005 yg di tandatangani Bupati Drs Indra rusdi, Sertifikat piagam penghargaan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)yg di tandatangani Bupati Mawardi yahya.
Mulai dari saya menerima honor sebesar Rp 300 ribu hingga Skrang Rp 1.200000, dan saya termasuk kategori honorer k2.
