“Kami terpaksa menjual rotan mentah ke luar daerah karena di Kotawaringin Timur sendiri belum ada industri kerajinan rotan skala besar. Selama ini sektor rotan sangat membantu masyarakat dan terbilang tidak merepotkan pemerintah karena sektor ini digeluti secara swadaya oleh masyarakat secara turun-temurun,” ujar Dahlan.
Dahlan berharap pemerintah memberi solusi terhadap permasalahan yang terjadi di sektor rotan saat ini. Petani dan pelaku usaha rotan sangat berharap larangan ekspor rotan mentah dicabut agar ekspor bisa kembali dilakukan sehingga permintaan rotan kembali meningkat.
Dia meyakinkan bahwa rotan Kotawaringin Timur merupakan hasil budidaya. Dengan begitu keberlangsungannya akan tetap terjaga.
Hadi, salah seorang petani rotan di Kecamatan Seranau juga berharap pemerintah memberikan solusi agar rotan hasil panen mereka bisa dipasarkan. Perlu langkah konkret pemerintah agar petani rotan tidak semakin terpuruk.
“Selama ini hampir tidak ada upaya yang dilakukan. Selama ini seakan dibiarkan begitu saja. Petani rotan berupaya sendiri bangkit dari keterpurukan. Kami berharap ada langkah nyata membantu ini,” demikian Hadi.(Anjas)