Salah satu contoh dampak digitalisasi Shopee, kata Christin, tecermin pada pebisnis kain asal Bandung yang justru bisa membantu mempekerjakan 100 orang di tengah pandemi. Di antara 100 pekerja tersebut, banyak yang terkena pemutusan hubungan kerja dari perusahaan sebelumnya.
Oleh sebab itu, pihaknya berkomitmen untuk membantu para pelaku UMKM melalui teknologi yang dikembangkan Shopee, salah satunya dengan mendirikan Kampus UMKM. Di kampus tersebut, para pelaku UMKM bisa mendapatkan pendampingan dari hulu ke hilir.
“Salah satu tantangannya adalah keterampilan digital. Itu kenapa kami juga membuka Kampus UMKM Shopee di berbagai kota, untuk membantu mengatasi kesenjangan ini dengan lebih cepat dan efektif,” tuturnya.
Selain itu, Christin juga menggarisbawahi peran pemberdayaan perempuan di dalam UMKM. Menurutnya, banyak perempuan luar biasa yang dapat membawa berbagai ide baru dengan cara pandang yang berbeda.
Untuk mendorong potensi perempuan, pihaknya menginisiasi klub women at Shopee yang menjadi wadah bagi para wanita berbagi kisah agar dapat saling menginspirasi dan memotivasi. Melalui inisiatif tersebut, ia ingin membantu para perempuan Indonesia untuk terus maju dan memberikan sumbangsih terhadap perekonomian Indonesia.
“(Perempuan) harus lebih berani untuk percaya kalau niatnya kita fokus tuh kita bisa karena semua orang punya kelebihan masing-masing,” tutur Christin.(Anjas)