“Rapat kali ini membahas perencanaan pembangunan jaringan listrik Pulau Karampuang, yang membutuhkan dana Rp5 sampai Rp7 miliar,” kata Ali Baal Masdar.
“Diharapkan tercipta kolaborasi antara Pemprov Sulbar dan Pemkab Mamuju. Dari pihak PLN akan menanggung jaringan listrik, Pemkab Mamuju bertanggungjawab pada pembebasan lahan 4×4 Meter di dua titik dan Pemprov Sulbar fokus pada pembangunan tower listriknya,”tambahnya.
Gubernur menyampaikan, sebelumnya Pulau Karampuang telah memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya ( PLTS), dan telah memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Karampuang dan sekitarnya.
Namun lanjutnya, kebutuhan masyarakat Karampuang dinilai belum memadai, ditambah komponen peralatan dari pembangkit PLTS itu sendiri mulai mengalami penurunan kapasitas.
“Sehingga saat ini masyarakat yang ada di sana (Pulau Karampuang) tidak dapat menikmati sumber daya listrik yang memadai,” tuturnya.
“Kita target pembangunan ini dimulai pada 2022 dan akan terus lanjut hingga 2023. Kalau masih belum selesai, kita lanjutkan lagi pada 2024. Diharapkan pembangunan ini akan terus berlanjut, sehingga Karampuang dapat berkembang seperti daerah lain. Kita ingin semua masyarakat kita senang,” ujar Ali Baal Masdar.(Anjas)