“Sampai November, PTBA membukukan keuntungan Rp 7 triliun, ini adalah keuntungan tertinggi yang pernah dicapai selama PTBA berdiri. Seiring dengan pencapaian laba bersih tersebut, perusahaan juga mencatat kenaikan total aset sebesar 46%, dari Rp 24,1 triliun per 31 Desember 2020 menjadi sebesar Rp 35,2 triliun per 30 November 2021,” ungkap Qomarudin.
Vivi juga menambahkan bahwa PTBA terus memantau fluktuasi harga komoditas batu bara dengan memanfaatkan momentum kenaikan harga secara optimal, sekaligus tetap waspada untuk menjaga kinerja perusahaan.
“Jadi ketika adanya isu rencana aksi unjuk rasa, kami mempertanyakan apa dasar kelompok tersebut akan berunjuk rasa. Sebab PTBA jelas memberikan manfaat banyak bagi siapapun. Seperti baru-baru ini, PTBA berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan kepedulian terhadap tanggungjawab negara yang telah dilaksanakan Polri, dimana PTBA menyalurkan dukungan pendidikan perguruan tinggi bagi putra-putri anggota Polri di Sumetera Selatan,” ungkapnya.
Vivi menyepakati bahwa prestasi tersebut berkat kerja keras Direktur PTBA, Suryo Eko Hadianto. Oleh karenanya, imbuh Vivi, upaya direktur PTBA ini tidak terganjal hal-hal yang tidak perlu.
“Kami tegaskan kembali, pemerintah termasuk Polri harus mendukung dan melindungi PTBA,” tandas Vivi.(ril)