Jakarta, krsumsel.com – Penyanyi Mahalini kini tengah menjajal dunia seni peran lewat film perdananya, yakni Kapan Pindah Rumah. Dalam beberapa kesempatan sebelumnya ia pun kerap mengungkapkan perasaannya kala terjun ke dunia film.
Namun ternyata Mahalini bukan sekadar aji mumpung saja. Ia memiliki basic yang cukup kuat di dunia akting karena pernah belajar teater sejak SMP hingga SMA.
“Sebenarnya aku juga dulu anak teater, jadi enjoy saja menjalani keduanya (musik dan film),” ujarnya kala berbincang dengan detikcom via virtual baru-baru ini.
Kecintaannya pada dunia film pun membuat dirinya merasa nyaman dan semangat saat terjun di industri tersebut. Bahkan Mahalini mengaku ingin mengembangkan karirnya di sana sejauh mungkin yang ia bisa raih.
Film pertama tentunya memiliki kesan tersendiri untuknya, saat ditanya apakah adegan paling sulit Mahalini agak kesulitan menjawab karena ia mengaku atmosfer di lokasi syuting begitu baik dan para cast lainnya pun saling support sehingga tak begitu banyak kesulitan yang dirasakannya.
Namun ada sebuah adegan yang cukup menguras tenaga bahkan hingga harus diubah setelah perundingan dengan sang sutradara, Herwin Noviyanto.
“Yang waktu nenangin ibu sih, jadi waktu itu maksudnya Pak Herwin aku harus galak ke ibu karena aku udah capek. Tapi akhirnya kita ganti aku nenangin ibu. Jadi waktu itu aku ulang-ulang dan aku harus latihan di rumah,” paparnya.
Film yang tayang mulai 17 Desember di Klik Film itu dibintangi oleh Indro Warkop, Cut Mini, Mahalini Raharja, Abun Sungkar, dan Clara Bernadeth.
Kisahnya berawal ketika anak sulung dari tokoh Ibu (Cut Mini) berencana untuk pindah ke Bandung karena urusan pekerjaan.
Tentu saja, sang ibu tidak mudah mengiyakan keinginan anaknya untuk berpindah rumah, terlebih setelah kepergian mendiang suaminya.
Sementara itu Lulu (Clara Bernadeth) dan Naya (Mahalini Raharja) juga berkeinginan untuk melakukan hal yang sama dengan sang kakak.
Untuk mengatasi keposesifan ibunya, Lulu dan saudara-saudara kandungnya berencana untuk menjodohkan sang ibu dengan Om Gusti, seorang duda yang tinggal di dekat rumah mereka.(*)