Peneliti Senior BRIN Prof Eniya L Dewi menilai bahwa hasil karya SMKN 3 Mataram tersebut menunjukkan bahwa orang Indonesia sudah mampu melakukan konversi dari teknologi kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik.
“Pendekatan seperti ini yang harus diperbanyak, kemudian dikembangkan, kemampuan untuk mengkonversi menjadi awal untuk memulai, dan apresiasi untuk PLN yang bersedia mendukung pengembangan ini dan dimulai di dunia sekolah menengah,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Peneliti Senior Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Ganesha Tri Chandrasa. Menurutnya, inisiasi untuk memulai konversi kendaraan konvensional dimulai dari dunia pendidikan.
“Ke depan, SMKN 3 Mataram akan kita coba proyeksikan untuk menjadi pilot projek dalam hal mengkonversi kendaraan listrik di Indonesia timur, dan PLN telah memulainya. Saya berharap kolaborasi kedepan jadi lebih mantap,” katanya.
Untuk diketahui, mobil listrik karya siswa SMKN 3 Mataram memiliki spesifikasi dengan kapasitas motor penggerak 5 kilo watt, dengan kapasitas baterai 72 V/100 ah dan tenaga disalurkan ke sistem penggerak depan empat kecepatan, memiliki kemampuan kecepatan 50 – 60 km/h dengan jarak tempuh mencapai 90 kilo meter.(Anjas)