Manchester, krsumsel.com – Rencana permainan yang disiapkan Ole Gunnar Solskjaer di Manchester United hancur seiring kembalinya Cristiano Ronaldo ke Old Trafford. Kok, bisa?
Solskjaer resmi meninggalkan jabatan manajer MU, Minggu (21/11/2021). The Baby-Faced Assassin dipecat sehari setelah kekalahan Setan Merah 1-4 di tangan tim promosi, Watford.
Pemecatan ini sekaligus mengakhiri karier manajerial Solskjaer di MU yang sudah terjalin sejak akhir tahun 2018. Manajer asal Norwegia itu gagal menghadirkan trofi selama membesut David De Gea dkk.
Pencapaian terbaik Ole Gunnar Solskjaer bersama Manchester United yakni sebagai runner-up Liga Inggris 2020/2021 dan final Liga Europa 2021. Solskjaer lantas memboyong beberapa bintang demi memperkuat skuad di musim 2021/2022.
Jadon Sancho didatangkan dari Borussia Dortmund seharga 73 juta paun, sementara Rapahael Varane diboyong dari Real Madrid dengan mahar 41 juta paun. MU turut mendatangkan kembali Cristiano Ronaldo dengan transfer 13,5 juta paun dari Juventus.
Pembelian-pembelian mahal tersebut rupanya belum mampu mendongkrak performa MU. Setan Merah terjerembab di posisi kedelapan hingga pekan ke-12 Liga Inggris 2021/2022, menelan empat kekalahan dari lima laga terakhir yang berujung pemecatan Solskjaer.
Dipecatnya Solskjaer dari manajer MU mendapat sorotan dari legenda Arsenal, Paul Merson. Dia menilai Solskjaer sudah punya rencana bagus di awal musim 2021/2022, tapi semua itu rusak dengan kehadiran Ronaldo.
Dalam pandangan Merson, Ronaldo justru tidak membuat MU menjadi tim yang lebih baik. Setan Merah mendatangkannya hanya supaya eks Real Madrid itu tidak bergabung ke klub rival, Manchester City,
“Saya merasa kasihan pada Ole Gunnar Solskjaer. Dia sudah menyiapkan rencana di awal musim, setelah finis sebagai runner-up musim lalu. Dia memantau Jadon Sancho untuk waktu yang lama dan mendapatkannya. Dia juga memberikan Edinson Cavani satu tahun kontrak lagi,” kata Merson kepada Sky Sports, dikutip dari The Sun.
“Kemudian, tepat sebelum musim dimulai, dia diberikan Ronaldo. Saya pikir kedatangannya menyingkirkan transfer-transfer sebelumnya. Sejak hari pertama, mereka bukan tim yang lebih baik dengan Ronaldo di dalamnya,” Merson menambahkan.
Ronaldo Rusak Skema Counter-Attack Solskjaer
Paul Merson menuding Cristiano Ronaldo merusak skema permainan Ole Gunnar Solskjaer yang mengandalkan senjata counter-attack cepat. Metode tersebut tak bisa diterapkan dengan hadirnya bintang 36 tahun tersebut.
“Anda tak mungkin mencatatkan 29 laga tanpa kekalahan tanpa menerapkan metode bermain tertentu. Kehadiran Sancho memberikan mereka senjata lain untuk gaya permainan seperti itu,” ujar Merson.
“Kedatangan Ronaldo membuat mereka tak lagi memiliki senjata untuk melakukan serangan balik. Semuanya seperti bola salju untuk Solskjaer. Dia punya rencana, tapi situasi Ronaldo menyingkirkan semuanya tepat sebelum musim dimulai,”.
“Mereka merekrutnya hanya karena mereka mendengar Man City mengejarnya. Ini tidak seperti United menelepon Juventus untuk menanyakan apakah dia tersedia sebab Ronaldo adalah mata rantai yang hilang untuk United memenangkan Premier League. Dia sama sekali bukan!” demikian kata Paul Merson.(*)