Ia berharap buku yang ditulis dan akan dibedah tersebut akan juga dapat menjadi bacaan wajib dipajang di setiap perpustakaan sekolah.
Dia menambahkan guna mendukung budaya literasi sehingga pada 2022 Pemerintah Kota Kupang akan mengadakan 30.000 buku dan buku-buku tulisan para guru menjadi langkah awal menjadikan Kota Kupang sebagai kota literasi.
Menurut Jefri Riwu Kore, pendidikan dan literasi merupakan niscaya yang harus dikerjakan serius demi keberlangsungan dunia pendidikan khususnya mempersiapkan masa depan anak-anak di Kota Kupang.
“Kami berharap para pelajar di Kota Kupang memiliki minat baca tinggi, untuk itu kita rangsang dengan pengadaan buku-buku gratis, sekaligus mendorong budaya menulis agar lahir penulis-penulis di Kota Kupang,” kata Jefri Riwu Kore.
Dikatakannya kebiasaan malas membaca dapat diatasi dengan terus menggalakkan budaya membaca yang didukung dengan ketersediaan aneka buku bacaan.
“Kota Kupang harus memiliki banyak ruang atau tempat yang kondusif untuk membaca, dorong anak-anak membaca paling tidak 30 menit sehari, hal ini akan menjadi kebiasaan dan menambah wawasan berpikir generasi muda di daerah ini,” kata Jefri Riwu Kore.(Anjas)