Rektor UII: Permusuhan Atas Nama Agama Tak Berdasar

oleh
Screenshot_2021-10-31-10-14-13-08_40deb401b9ffe8e1df2f1cc5ba480b12

“Ini tentu kabar baik yang perlu disyukuri,” kata dia.

Sementara itu, Peneliti dari Peace Research Institute di Oslo (PRIO), Gleditsch dan Rudolfsen pada 2016 berdasarkan data yang mereka kumpulkan dari 1946-2014 menunjukkan bahwa dari 49 negara yang mayoritas penduduknya muslim, 20 atau 41 persen di antaranya mengalami perang sipil, dengan total durasi perang 174 tahun atau sekitar 7 persen dari total umur kumulatif semua negara tersebut (2,467 tahun).

Pasca Perang Dingin, menurut dia, sebagian besar perang adalah perang sipil dan proporsi terbesar terjadi di negara-negara muslim.

“Bukan hanya karena perang sipil di negara-negara muslim meningkat, tetapi juga karena konflik di negara lain berkurang. Fakta yang lebih dari cukup untuk mencelikkan mata kita,” kata dia.

Meski demikian, lanjut Fathul, empat dari lima negara dengan penduduk muslim terbesar, tidak terjebak dalam perang sipil. Indonesia salah satunya, dan tiga yang lain adalah India, Bangladesh, dan Mesir.

Mantan pentolan CIA Fuller dalam bukunya A World without Islam, kata dia, mengamini bahwa ajaran Islam tidak mempunyai korelasi dengan konflik.

“Karenanya, merevitalisasi peran agama saat ini menjadi semakin penting, ketika fakta di lapangan memerlukan penjelasan yang lebih canggih,” kata dia.(Anjas)