Menparekraf Ingin Ekowisata Eiger Dapat Tampung Karya-Karya UMKM

oleh
Screenshot_2021-10-18-07-33-48-84_40deb401b9ffe8e1df2f1cc5ba480b12

Jembatan gantung tersebut digadang-gadang akan mengalahkan jembatan gantung kelas dunia seperti Arouca di Portugal sepanjang 516 meter, dan Carles Kuonen di Pegunungan Alpen Swiss sepanjang 490 meter.

Chairman PT Eigerindo Ronny Lukito menyatakan bahwal EAL direncanakan dapat mulai beroperasi dan dibuka untuk umum pada tahun 2023 mendatang.

“Saya ingin buat sebuah ekowisata taman nasional yang bernuansa lingkungan, untuk izin tidak perlu khawatir. Kementerian Kehutanan sangat amat ketat untuk perizinan, kami harus betul-betul memperhatikan ekosistem di kawasan ini,” ujarnya pula.

Berdasarkan total lahan berkisar 300 hektare, Eiger disebut hanya menggunakan 1,56 persen untuk dikelola dengan bangunan semi permanen. Hal ini dilakukan karena peraturan terkait kehutanan menjelaskan bahwa lahan yang dapat dikelola hanya 10 persen.(Anjas)