“Inovasi luar biasa dari panitia desa dengan sistem informasi yang digunakan seperti ini sangat kecil terjadi kecurangan,” terangnya.
Bukan saja bisa diterapkan di Kabupaten OKI terang Alamsyah. Sistem ini bisa menjadi model untuk pelaksanaan Pilkades di seluruh wilayah Indonesia yg secara rutin melaksanakan pilkades serentak terutama daerah-daerah yang rawan terjadi manipulasi data pemilih.
“Bahkan menurut saya KPU perlu mempelajari apa yg sdh dibuat dan dilaksanakan di pilkades Sungai Lumpur ini guna meminimalisir kecurangan dan juga meminilisir waktu kerja” Tutupnya.(Lilis)