“Memang mereka mendapatkan pendidikan secara resmi dari sisi bagaimana meningkatkan SDM terkait kewirausahaan seperti kita tahu ada SBM ITB, sekolah tekstil dan sebagainya. Kemudian ada SMK-SMK yang tata busana, jadi mereka dari awal sudah dibina dan dibimbing,” kata Atalia.
Selain itu, banyak masyarakat Jawa Barat yang dinilai telah melek teknologi informasi sehingga dapat menyerap berbagai tren yang ada di seluruh dunia.
Atalia juga mengatakan bahwa masyarakat Jawa Barat ini dikenal sebagai masyarakat yang kreatif dan berani mengambil tantangan.
“Saya kira ini menjadi satu kesatuan sehingga bagaimana kemudian fesyen Jawa Barat itu dinilai menjadi tren setter itu karena masyarakatnya melek teknologi dan mereka fashionable jadi senang menggunakan warna-warna dan pakaian yang berbeda-beda,” ujar Atalia.
“Jadi ketika ada tren baru, banyak yang pakai dan diinformasikan melalui media sosial sehingga terekspos ini lambat laut akan menaikan dari sisi minat,” lanjutnya.(Anjas)