“Muba memiliki 443.000 (Ha) perkebunan kelapa sawit dan 40 persennya milik petani swadaya, hampir 50 ribu perkebunan milik petani Muba sudah diremajakan dan saat ini telah menghasilkan sawit yang sangat berkualitas,” terangnya.
Wakil Ketua Bidang Hubal & Pengelolaan Migas Daerah ADPMET ini juga menambahkan tidak berhenti disitu saja, Muba juga sejak tiga tahun lalu sudah menyiapkan hilirisasi kelapa sawit diolah menjadi EBT yakni biofuel berbasis sawit. Saat ini sedang memasuki uji coba penggunaan di kendaraan (biogasoline) dan pesawat (bioavtur). Muba juga mendorong pembangunan pabrik pks-ivo kapasitas 45 ton/jam sebagai bahan baku bensin kerjasama antar KUD-BUMD-Swasta. Saat ini pabriknya sudah disiapkan dan dikelola sendiri oleh petani rakyat Muba.
“Energi fosil semakin menipis. Nah, hilirisasi kelapa sawit menjadi biofuel ini merupakan realisasi nyata Muba menjadi Ibu Kota dunia EBT pada 2030 nanti,” ungkapnya.
Petani sawit rakyat Muba, sebut Ketua Umum KADIN Sumsel ini, akan menjadi tuan rumah di daerah sendiri, terlebih hilirisasi kelapa sawit menjadi biofuel menggunakan teknologi biohydrocarbon ini merupakan bagian Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Perpres nomor 109 tahun 2021.
“Prinsipnya, ini semua dilakukan demi kesejahteraan petani sawit rakyat di Muba dalam persiapan menghadapi tahun 2030 mendatang,” ulasnya.