Manado, KRsumsel.com – Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Junaedi mengatakan tanaman Stevia akan menjadi komoditas potensial di masa depan.
“Stevia ini menurut analisa kami menjadi komoditas masa depan. Pertama memang kaitannya dengan pandemi. Sektor pertanian menjadi bantalan dalam pandemi,” ujar Dedi saat pelepasan ekspor perdana Stevia di Desa Tountimomor, Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), Selasa.
Karena itu, menurut dia, hampir semua komoditas pertanian Sulut, ekspornya tumbuh positif, dan sekarang bertambah lagi ragamnya setelah Stevia menjadi komoditas ekspor.
“Kenaikanmnya cukup signifikan (Stevia), karena dari tidak ada menjadi ada, naiknya tidak berhingga kalau dihitung secara matematika dari nol menjadi langsung ekspor,” ujarnya.
Tanaman Stevia merupakan bahan pemanis pengganti gula tebu yang diklaim lebih sehat karena memiliki kalori yang rendah dan telah lama dikenal di negara – negara maju seperti Korea dan Jepang.
Pasar tanaman Stevia di luar negeri sangat tinggi karena diproduksi sebagai pemanis pengganti gula tebu untuk produk makanan, minuman, dan kosmetik.