Jakarta,krsumsel.com – Warkop DKI meminta Warkopi untuk menyetop kegiatan mereka yang bersifat komersil. Apa saja yang suda dilakukan oleh Warkopi?
Permintaan itu adalah buntut dari protes Indro Warkop yang merasa Warkopi dan manajemennya tidak beretika dalam berkarya dan berkesenian. Indro Warkop bahkan tegas tidak mempermasalahkan soal kemiripan wajah tiga anak muda dalam Warkopi dengan semua personel Warkop DKI.
Warkopi pertama muncul karena viral sosok Alfin Dwi Krisnandi yang disebut mirip Indro. Kemudian banyak yang menandai media sosial Alfred Dimas Kusnandi yang dianggap mirip almarhum Kasino.
Kemudian Alfin dan Alfred pun viral. Sampai akhirnya masih melalui media sosial mereka dipertemukan dengan sosok Sepriadi Chaniago yang disebut mirip Dono.
Akhirnya, mereka pun viral di TikTok dan Instagram. Sampai akhirnya stasiun televisi melirik keberadaan mereka.
Dalam akun Instagram Alfin, memperlihatkan kegiatan mereka menjadi bintang tamu di acara-acara televisi. Warkopi juga sudah dinaungi oleh manajemen bernama Patria TV.
Pada channel YouTube Patria TV, Warkopi mempunyai konten Sketsa Warkopi.
“Paling sekarang kita bikin sketsa komedi di YouTube,” kata Afin saat mengisi Brownis.
Semakin Warkopi jadi sorotan, ternyata membuat Indro Warkop berkomentar. Bukan tidak suka dimirip-miripkan, Indro Warkop dan Lembaga Warkop DKI mengingatkan nama Warkop sudah mempunyai HAKI.
Dia juga ‘menyentil’ soal etika dan tata krama. Selama ini personel Warkopi belum bertemu langsung dengan keluarga Warkop DKI dan Indro Warkop.
Manajemen Warkopi dan pihak Indro Warkop memang sudah ada komunikasi. Akan tetapi, komunikasi tersebut belum sampai ke izin.
Pada 24 Agustus 2021, pihak Patria TV yang menaungi Warkopi memang telah meminta izin untuk bertemu manajemen Indro secara langsung. Namun, saat itu, pihak Indro Warkop DKI meminta agar Warkopi dan Patria TV mengirimkan surat elektronik (surel).
Ternyata sebelum surel dikirimkan pada Indro Warkop, Warkopi sudah hadir di muka publik. Surel baru dikirimkan setelah mereka tampil di layar kaca.
“Lalu setelah kirim email mereka minta ketemu langsung, tatap muka. Intinya tanggal 13 kita jelaskan kita punya HAKI. Kita tanya, tampil di mana saja, ketemu harapannya apa. Tolong turunkan dulu materi saja, itu tanggal 13. Tanggal 17 kirim lagi email, mereka pengin ketemu langsung. Mereka juga tidak meminta izin apa pun,” jelas Ketua Lembaga Warkop DKI, Hana Sukmaningsih.
Menurut Hana Sukmaningsih, sudah seharusnya Warkopi mengantongi izin terlebih dahulu sebelum tampil di televisi atau tempat lain yang bersifat publik.(*)