Menurut Sunarso, anak perusahaan BRI nantinya akan difokuskan pada dua fungsi yaitu mendiversifikasi pendapatan dan sebagai alat untuk melakukan penyebaran risiko.
“Dari sisi risiko, kalau kami taruh di satu perusahaan ternyata risikonya terlalu terkonsentrasi, maka bisa kami pecah di perusahaan lain dengan bentuk produk lain, misalnya pembiayaan yang tidak harus melalui kredit, tetapi bisa dengan instrumen lain,” kata Sunarso.
Ia menjelaskan perseroan telah melakukan transformasi Brivolution 1.0 sejak tahun 2016 dengan visi The Most Valuable Bank in Southeast Asia and Home to The Best Talent.
Namun seiring dengan terjadinya pandemi, maka dilakukan transformasi BRIvolution 2.0, dengan visi yang berubah menjadi The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia & Champion of Financial Inclusion.(Anjas)